Hari Ke Dua Ratus Tiga Puluh Lima Ngampus

Bersama Dila, Devi, Annas, Mirza dan Iis saat observasi
Tensi ngampus di Semester ini cukup tinggi, seperti di semester tiga. Tetapi yang membedakan adalah, cara kami menyikapinya biasa aja gitu. Gue sendiri juga, mikirnya ya udah gitu. Mata kuliah yang menurut gue tensinya cukup tinggi di semester empat ini adalah, ICT. Yang di mana setiap pertemuan kami harus membuat mini workhshop. Yeah, namanya juga mau belajar, kami tetap jalani aja dah.

Hari Ke Dua Ratus Tiga Puluh Lima Ngampus, mata kuliah ada dua, yaitu: Analisis Kebutuhan dan Model-model Pelatihan serta komunikasi Pembangunan. Keduanya tidak ada perkuliahan, karena diganti dengan tugas lapangan, jadi gue tetap stay di Rumah. Tadinya sih mau lanjut Observasi, berhubung teman-teman kelompok gue lagi mengerjakan tugas yang lain, ya udah di cansel.

Untuk mata kuliah pertama, Analisis Kebutuhan dan Model-model pelatihan tugasnya observasi ke tempat-tempat Pelatihan, bisa SKB, PKBM, dan lain sebagainya. Di Minggu ini targetnya adalah membuat Instrumen, masalahnya belum ada komunikasi di grup terkait instrumen itu. Dan yang menjadi masalahnya lagi adalah, gue belum tahu bagaimana membuat instrumen yang baik dan benar itu seperti apa? Kocak emang. Calm aja dah, masih dalam rencana kok hehe.

Kelompok gue pada mata kuliah ini, kebagian tentang pelatihan deduktif. Tadi gue sempat searching di internet, apa perbedaan antara pelatihan induktif dengan pelatihan deduktif, eh nggak ada cuy, malahan yang ada tentang pendekatan induktif dan pendekatan deduktif. Lah, kan kocak cuy, ini beda pembahasan. Maka dari itu, pencarian gue alihkan ke ChatGPT. Apakah gue mendapatkannya? Tentu, gue ambil dasarnya aja.

Pelatihan Deduktif itu, sederhananya dimulai dari hal-hal umum yang biasanya berdasar kepada teori, lalu masuk kepada bagian umum. Contohnya, Instruktur menjelaskan teori komunikasi secara umum kepada peserta, kemudian memberikan tugas untuk me-review terhadap apa yang telah Instruktur jelaskan. Sedangkan Pelatihan Induktif itu dimulai dari bagian khusus, lalu masuk ke umum. Contohnya, Instruktur memberikan study kasus kepada Peserta, lalu dianalis lebih mendalam sampai menemukan teori yang tepat. Begitulah.

Contoh lainnya lagi, pertama gue misalnya ketika berangkat ke kampus ketemu cewek dalam Angkot yang begitu Anggun, kita saling melempar senyum. Di detik itu juga selama dua minggu gue mencari tentangnya sampai melipir menggenggam. Kedua, Teman gue bertanya tentang hastag Kabur aja dulu dan hastag Indonesia gelap apa, gue pun riset tentang itu, kemudian memaparkannya. Nah, yang pertama tadi masuk ke Deduktif sedangkan yang kedua, masuk ke yang Induktif.

Untuk mata kuliah kedua, Komunikasi Pembangunan Masyarakat tidak ada, karena sudah dialihkan kemarin. Yeah, itu loh yang Dosen masuk, gue melipir keluar otw ke Warteg. Konyol emang, tapi jangan ditiru dah perbuatan seperti itu hehe.  

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement