Latihan Kepemimpinan 2 Fkip Untirta 2023

Foto bareng kelompok 6 LK 2
Latihan kepemimpinan dua adalah estapet setelah peserta mengikuti latihan kepemimpinan satu dari jurusan masing-masing. Kalau latihan kepemimpinan dua diselenggarakan oleh fakultas, ruang lingkupnya luas. Cuman, di lk 2 tahun ini kuotanya terbatas banget, setiap jurusan hanya boleh mendelegasikan peserta sebelas orang. 

Awalnya gue udah nggak berharap banget ikut lk 2 ini. Karena kuotanya terbatas, dan di jurusan gue angkatan tahun 2021 dan 2022 masih banyak yang belum ikut tentunya mereka diutamakan dong oleh himpunan jurusan.

Kecewa nggak gue? Pastilah, gue yang awalnya berambisi banget ingin ikut ternyata nggak bisa. Tapi dari kekecewaan itu gue mikir, buat apa gue kecewa yah, kan bisa ikut tahun depan. Atau, gue cari di fakultas yang lain kayak acara pelatihan legislatif fisip kemarin gitu. Dan kalau pun nggak ada, gue fokus aja mempersiapkan diri dan bekal sebanyak-banyaknya untuk ikut lk 2 tahun depan.

Setelah gue berdamai dengan keadaan, ambisi gue juga sudah padam karena ada hal urgent yang harus diutamakan, tiba-tiba kating himpunan jurusan chat gue katanya gue serius nggak mau ikut lk 2. Gue jawab sejujurnya aja, seriuslah pasti banyak dagingnya. Cuman karena kuotanya udah habis palingan gue caru di fakultas yang lain atau fokus menyiapkan diri se-dini mungkin.

Mendengar gue bakal mencari lk 2 di fakultas yang lain, kating membantah katanya jangan diulangi lagi karena kita beda budaya cukup pas pelatihan legislatif kemarin. Gue membantah lagi (gue akui pada saat itu bego banget, mungkin efek kecewa nggak bisa ikut lk) kata gue, nggak apa-apalah dari pada gue nggak bisa ikut, dan menunggu waktu satu tahun lama banget, cukup menunggu kepastian dari dia sajalah wkwk.

"Ya udah, ini sekilas informasi soal lk 2. Nanti besok kamu bawa berkas-berkasnya ke teteh." Ucapnya menutup percakapan.

Gue kaget, apakah ini harapan? Entahlah, gue nggak mau berharap entar mental gue tiarap lagi. Gue balas oke siap. Dan besoknya memberikan berkas-berkas persyaratan lk 2. 

Dua hari kemudian gue dapat surat dari himpunan jurusan nama-nama delegasi peserta lk 2. Dan... ada nama gue. Wih! Gue bersyukur banget. Tapi... ada satu hal yang baru gue sadari pas aara lk 2 dimulai, ternyata kating yang nge-chat gue tidak ikut entah karena apa, atau mungkin gue menggantikan posisinya. Satu hal yang gue ucapkan saat itu, Thanks Te Salsa telah baik sama gue. Padahal harusnya dia yang sekarang ikut acara ini. It's okay, gue harus memaksimalkan acara ini sebaik-baiknya biar dia tak kecewa.

Gue gabung kelompok 6 yang ketuanya gue sendiri. Entah karena apa mereka memilih gue, padahal gue masih maba belum banyak pengalaman apalagi pengetahuan, tapi mau gimana lagi mereka sudah percaya, ya, gue jalani dan nikmati ajalah. 

Ada empat materi di acara lk 2 ini, yaitu: Logika Bergerak,  Analisis Sosial, Manajemen Aktualisasi, Pola Strategis dan Taktis (Polstratak). 

Berikut gue akan review apa yang sudah dipaparkan oleh pemateri. 

 1. Materi Pertama Logika Bergerak

Materi pertama
Logika bergerak itu pikiran kita taktis terhadap suatu isu, yeah, cepat tanggap cocok kali yah menggambarkan logika bergerak. Kita kesampingkan soal bergeraknya, kumpas tuntas dulu sedikit soal logikanya. 

Logika itu terbagi menjadi dua. Ada logika formal dan logika dialektika.

 1.  Hukum Logika Formal terbagi menjadi empat bagian.

  - Hukum Identitas, yaitu setiap kubu atau kelompok harus sama pandangannya tidak boleh berbeda. Kalau berbeda, berarti bukan satu identitas kelompok.

  - Hukum Kontradiksi
  Adanya bantahan dari satu kubu tersebut jadi berbalik dengan yang identitas. Kalau yang tadi identitas harus sama aja, sebaliknya boleh berbeda caranya tapi harus tetap satu tujuan.

  - Hukum tidak ada jalan tengah
  Kalau yang ini komplit banget, di mana dari satu kubu berbeda-beda pandangan dan tidak ada jalan keluarnya. Solusinya gimana? Kembali kepada kesepakatan maunya bagaimana.

 2.  Hukum Logika Identitas juga terbagi tiga bagian.

  - Tesis 
  Gagasan dari antar anggota kubu harus ilmiah tidak asal berpendapat. Juga harus logis dan berdasar banget, kayak jurnal, makalah, atau skripsi.

  - Anti Tesis
   Hasil dari penelitian ilmiah dari tesis diperdebatkan baiknya gimana oleh antar anggota. Di situ akan muncul beberapa pendapat yang pro kontra pastinya.

  - Sintesis
   Setelah debat panjang tingg ke sintesis hasilnya apa dan harus bagaimana solusinya. Dan hasil kesepakatan itu nanti kembali dibuat tesis, berkaitan banget memang ketiga aspek ini.

Itulah logika bergerak, gue hanya menangkap itu doang. Bedanya antara logika formal dengan logika dialektik adalah, logika formal disusun dari pendapat-pendapat para ahli dulu. Sedangkan yang logika dialektika tidak disusun dulu tapi diteliti dulu masih layak nggak digunakan di era sekarang. Singkatnya seperti itu sih.

Selanjutnya ada slide yang berisi pertanyaan mengapa mahasiswa harus bergerak? Pikiran gue langsung travelling mencari jawaban perihal itu. Ada satu peserta dia cewek menjawab mengapa mahasiswa bergerak, dipaparkanlah panjang lebar karena mempunyai tiga fungsi yaitu, agen of change dan bla-bla-bla. 

Pemateri memberikan satu kesempatan lagi, nggak ada yang unjuk gigi, akhirnya gue gas dong kan kesempatan nggak datang dua kali.

Gue berpendapat bahwa mahasiswa harus bergerak karena bukan hanya memiliki tiga fungsi yang sudah disamapaikan oleh cewek tadi, tapi karena mahasiswa itu dalam perselektif psikologi sedang dalam masa-masanya darah mendidih, berambisi dan bergebu-gebu terhadap segala sesuatu apàlagi kebijakan pemerintah yang menyimpang. Massa pergerakan di mulai oleh orang yang sudah tua-tua, anak SMA, SMP, atau SD kan belum saatnya. Mugkin hanya itu dari saya. Wih, aslinya sih acak-acakan dan belibet banget sih.

Pendapat dari gue dan cewek tadi diapresiasi oleh pemateri. Dan dikembangkan lebih luas lagi sampai waktu habis. Pada waktu sesi tanya jawab gue nggak kepilih karena kuoatanya hanya untuk tiga orang, nggak masalah yang penting tadi gue udah berpendapat.

 2.  Materi Kedua Analisis Sosial

Analisis sosial itu adalah kita memperhatikan suatu tempat, suasana atau keadaan di masyarakat yang sedang terjadi untuk diselesaikan. Ada beberapa hal yang gue tangkap, diantaranya:

 1.  Teori Perubahan Sosial
  
  - Melalui ide, kita harus punya gagasan dulu nih caranya gimana untuk bisa mengatasi itu. Dan tentunya bukan satu gagasan doang tapi harus ada beberapa buat persiapan. Misalnya opsi pertama gagal, tinggal memakai opsu kedua, ketiga, dan lain sebagainya.
  - Adanya tokoh, ini bisa anggota-anggota ya kali kita mau merubah hanya satu orang doang, bisa aja tapi butuh waktu yang lama. Kalau satu kelompokkan lebih sat-set. Atau bisa tokoh-tokoh sasaran yang akan kita tuju di suatu tempat.
  - Di dorong oleh kegiatan sosial, buat gerakan-gerakan kecil dengan si tokoh tersebut. Ini lebih ke action-nya.

 2. Strategi Perubahan Masyarakat

  - Berpikir Masyarakat, maksudnya pikirkanlah tentang adat dan istiadat di masyarakat itu budayanya bagaimana, kebiasannya dalam melakukan sesuatu bagaimana. Agar memudahkan kita kepada proses selanjutnya.
  - Membuat opini di media massa, sebarkan pendapat-pendapat kita terhadap isu atau sasaran-sasaran agar dikenal oleh semua orang. Atau bisa tuh, mengikuti tren-tren yang sedang viral seperti 'Becandya' sebarkan ke beberapa media karena bila kita sudah dikenal akan memudahkan kepada proses selanjutnya.
  - Mempunyai kekuasaan, ini yang susah gampang sih. Dengan hal ini semuanya akan mudah, siapa yang melawan tinggal ditikam aja.

Setelah selesai menyampaikan materi, para ketua dipanggil untuk ke depan gue kira mau ngapain ternyata akan diberi tugas menganalisis kampus sesuai dengan kesepakatan. Kelompok gue membahas soal ruang kelas yang minim. Susunannya seperti ini:

Tema        : Ruang Kelas Minim
Sebab       : - Pembangunan lambat
                    - Pembagian kelas tidak rata
Akibat      : - Terpaksa Online
                    - Pembelajaran tidak efektif
Tuntutan : - Pembangunan kelas dipercepat
                    - Pembagian kelas adil
Strategi    : - Mengumpulkan para ormawa
                    - Audiensi dan buat sarkas
                    - Aksi

Setelah beres kami buat saatnya presentasi, gue sama te Sajiah maju ke depan. Apa yang gue sampaikan belibet banget deh, yang bikin gue ingin ketawa adalah di saat gue kasih bukunya ke te Sajiah, tulisan gue nggak kebaca wkwk. Tapi Alhamdulillah itu dapat kami kondisikan dengan baik berkat kerja sama yang cepat dan tepat. Materi pun selesai ada empat pesan dari pemateri untuk mahasiswa yaitu: harus rajin membaca, menulis, meriset dan konsisten dalam melakukan ketiga hal itu.

 3. Materi Ketiga Strategi dan Taktik

Materi ketiga
Strategi adalah beberapa ide untuk mencapai sesuatu sedangkan taktik adalah cara untuk mendapatkannya, serasi banget kayak gue sama si dia nih wkwk. Ada beberapa hal yang harus kita lakukan untuk menyusun strategi dan taktik diantaranya:

  - Definisikan Tujuan 
  - Analisis situasi
  - Tentukan strategi
  - Prioritaskan taktik
  - Tentukan waktu
  - Monitor dan evaluasi
  - Komunikasi dan Koordinasi
  - Adaptasi dan Flesibilotas

Sepanjang pembahasan gue nggak terlalu fokus karena posisi kelompok kami pindah menjadi yang pertama, rasanya tuh melompong banget deh. Gue tanya ke te Sajiah karena dia berada di samping gue, eh dia juga berpendapat rasanya iya melompong banget. Gue lagi banyak mengobrol sama te Sajiah membedah setiap slide pemateri, bego emang tapi ini cara efektif mengusir ngantuk dan nggak semangat dengar materi.

"Teh, taktik itu bukannya yang orang lain sering bilang, kamu taktik banget."

"Itu cantik Co." Balasnya langsung paham apa yang gue maksud.

Gue menilai tulisannya bagus dan pikiran gue seketika langsung travelling mengingatkan gue kepada psikologi, bahwa orang yang tulisannya seperti itu mempunyai karakter dan sikap bla-bla-bla. Gue hanya menginformasikan sedikit hasil analisis gue kepada te Sajiah, katanya iya benar. Gue amati lagi dalam-dalam, tapi nggak gue sampaikan karena gue merasa belum saatnya nanti ajalah, entah kapan karena lk 2 udah selesai gue belum sampaikan kepadanya, bodo amat.

"Coba, siapa yang berani menafsirkan menurut pendapatnya sendiri soal tri darma perguruan tinggi." Kata pemateri memberikan kesempatan.

Seperti biasa, semuanya diam nggak ada yang unjuk gigi. Gue kembali angkat tangan bersedia menyampaikan, yeah, hitung-hitung menguji sejauh mana pemahaman gue terhadap tri darma perguruan tinggi.

Dalam kecamata gue, di point pertama tri darma perguruan tinggi adalah pendidikan dan pengajaran adalah, kita kan mahasiswa penerus estapet kepemimpinan masa depan dan nanti akan mengabdi kepada masyarakat harus mempunyai pendidikan yang baik dulu. Lantas apa itu pengajarannya? Yaitu mempunyai niatan untuk mengajarkannya kepada orang lain. Karena menurut pakar psikologi dengan kita belajar tujuannya untuk disampaikan kepada orang lain akan mudah paham kebanding hanya ingin belajar aja. 

Kemudian, penelitian dan pengembangan artinya kita harus meneliti dulu hal apa aja yang sedang terjadi untuk kita atasi dan yang baik tinggal kita kembangkan lagi agar terus ada peningkatan. Di point ketiganya, pengabdian kepada masyarakat adalah saatnya kita terjun ke masyarakat yang di mana kita melakukan hal-hal yang sudah direncanakan. Hanya itu dari gue.

Pendapat kedua dari cewek angkatan 2022, dia berpendapat panjang lebar banget dan muter-muter. Pandangan orang lain langsung tuh menilai, 'berbelit-belit amat yah, muter-muter amat yah' gue sih tetap berpikir positif, dan bahkan mengapresiasi orang yang seperti karena, pertama dia berani yang kedua ada kemauan yang kuat untuk berubah. Jujurlah, ngomong itu di depan umum susah banget perlu banyak-banyak dibiasakan. 

Terakhir, kami diberi essay untuk  diamati strategi dan taktik apa yang digunakan di situ dalam menyelesaikan masalah. Kelompok gue kebagian menganalisis essay soal pemilu. Gue teringat buku Pemimpin Yang Efektif Tidak Melakukan Apa Pun karya J Keith Murnighan, dia mengatakan bahwa pemimpin itu jangan melakukan apa pun itu cara efektif dalam memimpin.

Gue pakai cara tersebut meskipun nggak sepenuhnya sih, coba-coba aja. Gue bagian abstrak, yang lain bagian teksnya sesui halaman. Gue diam menunggu respon yang lain bakalan berinisatif nggak yah tanpa gue pimpin, yeah gue diam juga nggak kosong doang udah ada sedikit gambaran strategi dan taktik apa yang dilkukan di essay tersebut, toh semua bagian kan terkumpul semua di abstrak capek-capek amat baca sampai selesai. 

Akhirnya mereka  berinisiatif langsung mengerjakan, gue hanya mengarahkan dan mendengarkan pendapat-pendapat mereka. Penilaian gue terhadap mereka pada bagus-bagus tapi kenapa nggak berani berpendapat yah kalo gue komporin. Dalam hati gue senang karena gue paham apa maksud dari penulis buku pemimpin efektif tidak melakukan apa pun, meskipun gue belum beres bacanya tuh buku dan meskipun belum sepenuhnya gue pakai metode itu. 

Ada hal yang membuat gue terkejut, salah satu kelompok gue menulis di hp nya hasil analisis dia terhadap essay tersebut banyak banget, terstruktur banget lagi point-point-nya. Gue tanya dia angkatan berapa? Ternyata angkatan 2022 jurusan PPKN. Buset! Bagus banget gue apresiasi lebih. Di situ gue berpikir ternyata harus banyak belajar lagi karena analisis gue belum begitu baik. Kalau gue cepat puas itu tidak baik ke depannya. Gue amati karakternya, dia banyak mempunyai banyak potensi banget cuman nuggu moment nggak menjemput moment, akhirnya perlu beberapa waktu lagi buat bersinar. Gue acungi jempol deh dua.

 4. Materi Keempat Agitasi dan Propaganda

Agitasi adalah ajakan atau mamanipulasi orang lain untuk tidak menyukai sesuatu atau melakukan sesuatu gerakan pemberontakn sedangkan propaganda adalah upaya sengaja secara sistematis untuk mengubah persepsi lawan. Kedua-duanya masih berkaitan sih, cuman yang membedakan agitasi itu ajakan atau hasutan doang bisa secara langsung, bisa secara tidak langsung melalui media sosial untuk memberontak. Kalau propaganda itu ajakan untuk melakukan mengubah persepsinya tujuanny tergantung kepentingannya apa.

 1. Komponen Propaganda

  - Tokoh yang menyebarkan pesan/informasi
  - Penerima pesan
  - Doktrin
  - Dilakukan terus menerus
  - Sistematis.

 2. Tahapan Membuat Propaganda
  
  - Perencanaan: Tema, Pembuatan media massa, objek atau aktornya.
  - Pelaksanaan
  - Evaluasi

Panjang banget pemateri membahas soal ini, sampai membuat gue udah ngggak bergairah lagi dalam mengikuti materi. Gue lihat ke sekeliling ternyata sama. Setelah selesai tinggal ada satu acara lagi yaitu sharing session dari para alumni Bem selama satu jam kurang sepuluh menit karena suasana sudah tak kondusif.

Acara akan selesai dengan cepat bila para peserta menampilkan yel-yelnya. Kelompok gue terpilih menampilkan yang pertama di depan. Gue hanya pasrah dan bodo amat yang penting adalah maju aja. 

Ternyata hanya beberapa kelompok doang yang maju, karena langsung di skip kemaleman tinggal sesi bagi-bagi reward bagi peserta terbaik putera lk 2, peserta terbaik putri, kelompok terbaik, kelompok terkreatif dan peserta terlemas. 

"Peserta terbaik putra lk 2 putera diraih oleh..." 

Gue malah deg-degan padahal nggak berharap banget karena gue merasa aktif juga kagak jadi skil aja santai dulu nggak sih. Bang Arman kating gue sedari tadi berceloteh gue pasti yang dapat.

"Mahasyim!" Ketika nama gue disebut, gue nggak nyangka banget, pikiran gue travelling emang elo aktif gitu? Entah. Semua mata menatap gue untuk segera ke depan... gerbang wkwk. Gue ke depan membawa hati setengah tak percaya, ini kayak gue dapat kabar dari si dia bersedia menjadi mendampingi... dahlah. 

Pemberian hadiah penghargaan
Peserta putri terbaik diraih oleh cewek yang pas nyampain pendapat berbelit-belit. Di depan gue ngobrolnya sama dia, betapa dia juga nggak nyangka mendapatkan penghargaan ini padahal penyampaian dia nggak baik-baik banget. Tapi yeah, itulah pilihan panitia. Peserta terlemas diraih oleh cowok dia juga nggak nyangka, malahan kaget. Sontak! Itu menjadi bahan candaan banget. 

Sebelum pulang, gue shalat isya dulu biar pas datang ke rumah langsung tidur nyenyak. Ketika sedang fokusnya shalat, sekelebat gue mendengar jargon jurusan pendidikan non formal berkumandang, yeah Kak Taufik sebagai ketua himpunan jurusan memang udah bilang bakalan menjemput peserta lk 2. 

Selesai shalat gue jalan dan di bacang banyak para kating sedang kumpulan, memanggil gue. Mereka memberikan selamat atas penghargaan yang gue dapatkan. Lalu diakhiri sesi foto bareng. Dan, gue pulang sampai ketemu Bis di lampu merah sempu sama Kak Farhan. 

Foto bareng pendapat penghargaan
Lk 2 selesai ada beberapa hal yang gue dapatkan tapi gue hanya akan sedikit spill.

 1. Gue satu-satunya secara tidak langsung mewakili Pnf angkatan 2023, Gue di satu sisi bangga karena dipercaya oleh para kating untuk ikut acara ini, di satu sisi lagi keberatan karena kalau gue gagal memaksimalkan kesempatan ini mereka akan kecewa. Gue kadang kepikiran kenapa gue yang dipilih yah, apakah karena gue terlihat ambisi banget atau entah apalah, mungkin karena takdir kali.
 2. Harus banyak belajar lagi karena masih banyak yang belum gue ketuhui, ini wajib sih biar setiap saat ada peningkatan-peningkatan nggak stak di situ aja. Dan ini upaya untuk cepat puas diri dalam belajar.
 3. Jangan asal ngomong kalau nggak berlandas karena itulah yang membedakan antara mahasiswa dengan masyarajat biasa.
 4. Apa yang kita lakukan sekarang, itulah yang akan menjadikan kita di masa depan.

Itulah beberapa hal yang gue dapat, masih banyak. Cuman gue jadikan itu sebagai acuan untuk terus belajar dan belajar lagi sampai menuju kepada apa yang sudah gue cita-citakan.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement