Hari Ke Seratus Dua Puluh Lima Ngampus

Foto saat kajian himpunan
"Tadi sudah lama berdiri di dalam Bis?" Tanya gue basa-basi tanpa menoleh. Yeah, palingan dijawab singkat.

"Nggak kok, barusan aja pas di Kota." Jawabnya dengan sopan.

"Siapa nama kamu?" Kata ini terucap ketika perbincangan sudah dua arah.

"Sulis, dari jurusan Bahasa Indonesia."

Demi mendengar jurusan bahasa Indonesia, Headset bluetooth gue tutup, buku yang mau dibaca kembali disimpan ke dalam tas, menarik nafas untuk rileks, dan memulai berbincang seputar jurusan tersebut. Menurut kecamatanya, kita memang sudah menguasai bahasa indonesia, tapi tidak dengan kaidah-kaidahnya, yang ketika diperdalami ternyata kemahiran kita belum seberapa. Seperti penempatan kata yang tepat sesuai situasi tidak pernah dipikir-pikir dulu.

Hari Ke Seratus dua puluh lima ngampus, mata kuliah ada dua, yaitu kewirausahaan sosial dan strategi pembelajaran pendidikan non formal. Untuk mata kuliah kewirausahaan seperti biasa dialihkan ke hari Sabtu, digabung dengan jurusan yang lain. Dan untuk mata kuliah satu lagi dimulai di jam biasa, sore hari.

Gue Berangkat Pukul dua siang. Tak menunggu lama, mobil Bis pun datang, ya gue naik dong. Eh, pas gue masuk ke dalam ramai banget cuy, nggak kebagian tempat duduk. Ya udah, mau tak mau gue berdiri. Jujur dah, mobil Bis tadi udah mah ramai, Supir bawanya ugalan-ugalan banget euy bikin senam jantung. Bagus aja sih biar gue cepat datang ke kampus, masalahnya kalo gue ngak selamat, bisa-bisa akhir hidup gue tamat cuy!

Turun dari Bis, gue berjalan santai. Di samping gue ada cewek yang secara nggak sengaja kesenggol, dia melihat gue, ya gue pun lihat gue juga cuy dengan biasa aja. Eh, kocak ternyata cewek itu naik satu Angkot juga bareng gue, mana disamping gue lagi. Jadi ceritanya begini, dia minta tukeran uang ke penumpang yang lain, ternyata nggak cukup.

Gue diam aja sambil mencari headset blutooth di dalam tas. Mencoba bersikap cool gitu, anjay. Ketika mentok gue bilang ke dia bahwa gue punya uang tukerannya. Yeah, itulah awal kami interaksi sampai menuju Kampus Fkip Ciwaru. Berikut gue sedikit paparkan materi pembelajarnnya:

1. S. Margono (1997) menyatakan bahwa variabel adalah sebuah konsep yang memiliki variasi nilai. Artinya, variabel ini sudah pasti punya sifat yang beragam dan merujuk pada karakteristik yang berbeda antara satu variabel dengan yang lainnya. 

2. Menurut Reigeluth dan Merril bahwa klasifikasi variabel-variabel pembelajaran ini ada empat jenis. Diantaranya: Kondisi pembelajaran, Bidang study, Strategi pembelajaran dan Hasil Belajar.

3. Metode Pembelajaran adalah cara-cara untuk mencapai tujuan dari pembelajaran. Metodenya dapat dimanipulasi oleh perancang pembelajaran, diantaranya ada: Strategi pengorganisasian, Strategi penyampaian dan straegi pengelolaan.

IItulah materi intinya. Berikutnya Dosen sedikit menambahkan materi yang dipresentasikan tadi oleh kelompok dua. Titik fokus pembelajaran seharusnya arahnya kepada pendidikan non formal karena itu adalah ranahnya, bukan malah ke pendidikan formal. Yeah, satu, gue baru kepikiran itu.

Kedua, menjadi pendengar yang baik itu tidaklah rugi. Contohnya teman Dosen sudah membaca tiga buku, mengobrol sama Dosen gue ini membahas tentang buku itu, di akhir cerita teman Dosen gue ini bilang, bangsat kali kau saya capek membacanya sampai tiga hari, kau dengan mudahnya mendapatkan intisari hanya dengan mengobrol sama saya selama tiga jam.

Point pentingnya adalah, kita harus banyak mengobrol biar bisa menyerap ilmu yang dimiliki oleh orang yang kita ajak mengobrol itu. Mungkin dia mendapatkannya dengan susah, tapi kita bisa dengan mudah, cukup mengajaknya mengobrol yang secara tidak sadar memberikan ilmunya kepada kita.

Setelah menjelaskan itu, Dosen menutup pertemuan kali ini, lalu keluar. Tadinya gue mau langsung pulang tapi ingat ada kerja kelompok dulu cuy, ya jadilah kerja kelompok sampai jam Sembilan malam lewat. Yeah, begitulah.  

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement