Akhir-akhir ini, banyak berita hoaks bersebaran di mana-mana. Baik di sosial media, pun di dunia maya. Melihat haoks semakin merembak, kita alih-alih mengatasinya, ini malah ikut-ikutan.
Ya, wajar juga sih sebenarnya karena dengan banyaknya informasi yang kita dapatkan di sosmed pastinya membuat kita malas untuk berpikir. Mengapa bisa demikian? Karena kita tidak mau mengetahui kronologinya lebih jauh lagi. Kalau dipikir lagi, nambah masalah, kita tidak keburu scroll lagi.
Melihat kebiasaan yang merembak seperti itu, Pak Nadiem Makarim dalam podcast Dedy Corbuzier mengatakan, semua ini terjadi karena kita tidak memiliki critical thingking terhadap masalah yang sedang terjadi.
Jadi, critical thingking itu adalah upaya kita mem-filter informasi-informasi yang baru, ini bagus nggak yah? Ini harus diambil nggak yah? Terus, muter tuh pertanyaan sampai kita mendapatkannya pencerahan yang fundamental.
Kalau kita mengambil keputusan hasil dari critical thingking, pasti tidak akan mudah hoaks tersebar. Karena critical thingking tersebut kata Pak Menteri sebagai vaksinasi mengatasinya.
Sekarang kan orang-orang sedang krisis critical thingking. Bukannya dipertanyakan ke akar-akarnya, ini malah menyebarkannya.
Maka dari itulah, kita harus mempunyai critical thingking. Toh, nggak bayar kok untuk mendapatkannya, tinggal dibiasakan doang. Jangan sampai melakukan sesuatu tanpa alasan yang fundamental, agar kita tidak bingung dan membuat kita kena mental ketika ada yang mempertanyakannya.
0 Komentar