Hari Ke Seratus Tujuh Ngampus

Foto ketika presentasi
"Kamu ke mana aja, kemarin-kemarin jarang masuk di MK saya." Kata Dosen di akhir sesi ketika gue mau pamit undur diri.

"Maaf Pak, biasa ada kegiatan." Jawab gue jujur.

"Owalah, presentasimu tadi bagus ada potensi bila terus dikembangkan. Tetapi saya masih heran kenapa kamu melakukan blunder kemarin." 

"Baik Pak, terima kasih." 

"Lain kali atur proritasmu ya! Jangan menyepelekan waktu." 

"Siap pak." Lalu gue langsung pamit undur diri.

Yeah soal waktu. Terlepas dari berapa banyak melakukan kesalahan, terlepas dari berapa banyak blunder mengatur waktu, dan terlepas dari banyaknya keputusan yang keliru, semuanya patut diapresiasi. Bukan malah merutuki diri. Gue akui banyak salah, maka dari itu harus berusaha berubah, syukur-syukur jadi Ultraman wkwk.

Hari Ke Seratus Tujuh Ngampus, mata kuliah ada dua. Yaitu, Pekerja sosial dan moderasi beragama. Kebetulan kali ini gue kebagian presentasi maka dari itu harus berusaha datang awal. Pukul setengah Tujuh tidak seperti biasa, gue sudah siap-siap mau berangkat. Rasa kantuk bekas begadang masih terasa, untuk mengantisipasinya nanti gue bakalan beli Hemaviton C1000 di Alfamart dekat kampus, biar badan gue segar.

Pas gue masuk mobil Angkot, di belakang dengan jelas gue melihat ada mobil PS lewat. Haduh! Harusnya tadi gue naik mobil itu biar nggak telat. Tetapi ini sudah terjadi, nikmati aja dah. Sepanjang perjalanan gue habiskan dengan tertidur, beruntungnya penumpang lagi kosong, jadi gue bebas tertidur pulas.

Apakah gue telat lagi? Yeah. Kali ini gue mengapresiasi diri karena sudah siap-siap dari awal pagi, kalau pun datangnya telat, ya kembali lagi kepada angkutan umum. Sambil minun suplemen hemaviton, gue persiapan baca-baca power point biar nggak ngang-ngong. Berikut gue paparkan materinya.

Strategi Pemecahan Masalah Sosial adalah serangkaian langkah yang sistematis dan kolabiratif untuk mengudentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan isu-isu sosial. Berikuf langkah-langkah strategunya:

 1. Mengidentifikasi masalah. Yaitu, melakukan penelitian awal dan pendefinisian masalah.
 2. Analisis masalah. Yaitu; identifikasi pemangku kepentingan, melibatkan masyarakat yang terdampak untuk mendapatkan persepektif yang lengkap, analisis sebab dan memahami faktor-faktor sosial.
 3. Pengembangan solusi. Yaitu ada brainstroming, mengumpulkan ide dari beberapa pihak untuk menemukan solusi potensial. Evaluasi opsi, menilai beberapa opsi dari berdasarkan kriteria seperti, efktivitas biaya dan dampak jangka panjang. Terakhir, menggunakan metode SWOT.
 4. Implementasi solusi. Yaitu, adanya perencanaan dan kolaborasi.
 5. Monitoring dan evaluasi. Yaitu, adanya pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi.
 6. Advokasi dan Kebijakan. Yaitu adanya kampanye kesadaran, meningkatkan kesadaran publik melalui kampanye media, seminar dan lokakarya. Selanjutnya ada pengembangan kebijakan, mempromosikan perubahan kebijakan publik yang mendukung dan bekerja dengan pembuat kebijakan.

Macam-macam upaya untuk mengatasi pemecahan masalah sosial, diantaranya;

 1. Upaya preventif. Yaitu, usaha yang bersifat mencegah dan antisipatif agar masalah sosial tidak terjadi di masyarakat dengan cara menyadarkan nilai-nilai norma yang berlaku.
 2. Upaya koersif. Yaitu adalah usaha yang bersifat memaksa atau mengancam dengan menggunakan tindakan kekerasan baik verbal mau pun non verbal.
 3. Upaya Represif. Yaitu bersifat memberikan sanksi atau hukuman kepada pelaku-pelaku masalah sosial yang melanggar norma, nilai atau aturan yang berlaku.
 4. Upaya persuasif. Yaitu bersifat menyelesaikan masalah sosial tanpa menggunakan kekerasan atau paksaan. Contohnya mengajak, memberi saran, memberi motivasi, dan memberi bimbingan-bimbingan kepadaku pelaku masalah sosial.

Contoh strategi pemecahan masalah sosial 

 1. Masalah kemiskinan yaitu dengan cara, pendekatan terpadu  dan microfinancing seperti memberikan pinjaman kecil.
 2. Masalah kesehatan masyarakat yaitu dengan cara program vaksinasi dan edukasi msyarakat.
 3. Masalah lingkungan yaitu dengan cara reboisasi seperti penanaman  pohon. Selanjutnya pengolahan sampah.
 4. Masalah pendidikan yaitu dengan cara beasiswa bantuan pendidikan dan pengembangan kurikulum yang relevan dengan keadaan zaman.

Prinsip-prinsip Pemecahan Masalah Sosial yaitu adanya partisipatif  masyarakat, keberlanjutan dan inklusivitas, dengan memastikan bahwa semua masyarakat ikut andil.

Setelah selesai menyampaikan meteri, ada beberapa pertanyaan dari para audiens, kami pun bekerja  sama unuk mencari jawaban. Diantara pertanyaannya adalah, sebagai berikut,

 1. Bila upaya persuasif tidak bisa mengatasi tindakan kejahatan, harus pakai cara apa lagi? 

Menyelesaikan masalah dengan upaya persuasif tentunya bukan dengan satu cara aja, yaitu dengan mengajak agar tidak melanggar aturan. Tetapi ada beberapa cara, bisa dengan bimbingan konseling oleh ahlinya, tugas kita hanya menyampaikan saja.

berhubung gue sudah membaca Novel Janji karya Tere Liye yang membahas sedikit sisi kelam penjara, gue pun menyampaikannya. Bahwa, di dalam sel penjara juga ada tempat pelatiha-pelatihan untuk membimbing para narapidana dalam menggali keterampilan hidup, untuk bekalnya nanti. Pokonya gue jelaskan panjang lebar dah.

2.  Bagaimana cara agar mengembangkan solusi?

gue jawab simpel, karena hanya menambahkan. Ada dua cara, pertama ketika melakukan sesuatu menurut simon sinek harus Start With The Way. Apakah itu? memulainya dengan mengapa biar terus mencari dan mencari. Keduanya adalah menurut Richard Clason, jangan menjadikan masalah kecil menjadi besar.

 3.  Apakah kurikulum merdeka belajar sekarang sudah sesui dengan kebutuhan kita semua?

Pada bagian ini, gue jawab panjang lebar. sampai kedua dosen ikut memperhatikan dengan antusias, respon gue sih bodo amat. Terkait soal apakah pendidikan kita sudah maju? tentu belum sedang dalam proses. 

Gue teringat obrolan gue dengan kakak gue yaitu soal pendidikan kita apakah bisa bersaing dengan negara lain? jawabannya adalah, iyah. buktinya banyak mahasiswa indonesia yang kuliah di luar negeri yang levelnya internasional. Seperti di kampus Oxford University, Harvard University, Al-Azhar University dan lain-lain. 

Bahkan Bj Habibie menjadi orang jenius di Germany dengan karyanya. Bukan hanya itu saja, dulu Pramoedya Ananta Toer masuk nominasi calon pemenang Nobel yang persaingannya super ketat. Ini adalah bukti bahwa pendidikan kita juga bisa bersaing, cuman memang kita tidak menutup mata ada beberapa kekurangan. 

Dosen sangat antusias dan bahkan terlihat semangat, maka setelah kami presentasi, menambahkan materi dengan detail, bahkan lebih luas lagi. Gue bersyukur diapresiasi sama Dosen, mungkin karena pemaparan gue tanpa melihat teks, asal aja gitu yang penting sesuai. Prinsip gue sih bodo amat, mengeluarkan semua wawasan yang gue ketahui. 

Ketika mau pamit itulah, gue ditegur karena jarang terlihat masuk. yeah, gue memang harus mengubah sebelum semuanya pindah arah dari apa yang sudah gue rencanakan.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement