"Kenapa di setiap acara peresmian suka motong nasi tumpeng? Kenapa nggak nasi uduk, nasi warteg, atau nasi padang misalnya?" Tanya Ibad yang membuat kepala gue langsung traveling.
"Iya juga yah, kenapa bisa demikian?" Jawab gue sambil menerka-nerka.
"Mungkin nasi tumpeng itu dari warna kunginya memiliki nuansa yang mendalam untuk acara-acara resmi." Jawab Mirza yakin.
"Yeah, kenapa memikili nuansa, bukankah nasi uduk atau nasi padang juga memiliki nuansa?"
"Nggak tahulah, pusing gue mikirin." Kata Mirza menyerah.
Sambil memperhatikan mereka berdebat, gue mikir, anjay juga nih proyek baru di saat proyek kenapa gotong royong bukan gotong bareng-bareng, proyek keluar - dalam belum beres, ada aja lagi nih.
Hari ke empat puluh mata kuliah pertama Antropologi pendidikan dilaksanakan secara online. Semua kelompok sudah kebagian presentasi, tinggal waktunya giliran Dosen memberikan materi.
Meteri yang dibahas oleh Dosen soal pendidika formal, pendidikan non formal dan informal. Sebelum menjelaskan Dosen bertanya kepada kami semua untuk membacakan hasil tugas yang telah dikerjakan karena pas ketemuan senin kemarin kami diberikan untuk menganalisis perbedaan ketiga jalur pendidikan tersebut.
Gue menjawab asal apa itu perbedaan pendidikan formal, pendidikan non formal dan pendidikan informal, yang ada di pikiran gue aja gitu. Lagi pula kalau kita sudah memahami dari ketiga jalur tersebut ngapain meminjam kata para ahli wog secara tidak sadar kita juga bisa tahu karena para ahli itu.
Mata kuliah kedua Landasan Pendidikan, seperti biasa online via zoom. Materi yang dibahas soal aliran humanisme dan nativisme. Perbedaan dari kedua aliran itu adalah kalau humanisme itu suatu aliran yang memanusiakan-manusia, bahwa setiap manusia mempunyai kesempatan untuk berubah menjadi apa yang diimpikan melalaui pembelajaran yang sesuai dengannya. Sebaliknya aliran nativisme itu tidak, bahkan dalam pandangan aliran ini yang jahat akan tetap menjadi jahat, sedangkan baik akan menjadi baik sesuai lingkungannya.
Dan aliran ini percaya bahwa setiap manusia ketika lahir ke dunia sudah mempunyai keahliannya masing-masing. Yeah, begitulah gue juga lagi memperdalam lagi perihal dua aliran ini agar tidak salah menangkap karena pastinya kekurangan dan kelebihan itu ada.
Materi ketiga psikologi pendidikan, hanya presentasi hasil observasi ke lapangan. Kelompok pertama dalam kecamata kami dari segi pengeditan vidio, poster dan pemaparan bagus, tapi di mata Dosen masih ada revisi. Ya nggak apa-apa sebenarnya malahan bagus tuh kayak begit karena pandangan kami belum seluas Dosen.
Materi keempat dilaksanakan secara online, gue masuk goagle meet tapi tidak mengikuti pembelajaran karena persiapan buat mengerjakan tugas pikologi sosial. Gue kira materi ke empat ini lama biar gue bisa ikut pembelajaran, eh, ternyata kagak. Biasalah nggak ada Dosen jadi santai-santai aja.
0 Komentar