Pesan Ayah Dalam Mimpi

"Lawan ketakutanmu nanti juga mengecil. Sebaliknya bila dibiarkan akan membesar dan kamu akan tenggelam dalam ketakutan itu." Ucap Ayah ketika dalam mimpi menjawab pertanyaan gue perihal ketakutan, kemudian menghilang sambil tersenyum, seolah-olah memberi kekuatan gue buat tetap kuat dengan semua persoalan ini. 

Tadi pagi setelah shalat subuh, gue mau sedikit rebahan dulu sebelum olahraga biar badan agak segar, wajarlah tadi tidur lumayan larut malam. 

Dalam mimpi, qodarullah gue ketemu Ayah sedang berada di Dapur, Ia hanya senyum melihat gue, refleks gue mendatangi dan mencium tangannya. Lalu setelah itu tiba-tiba gue bertanya perihal melawan ketakutan yang sedang gue rasakan. 

Tragedi ini menurut gue adalah sesuatu hal yang sangat luar biasa sekali, dan ini natural gitu. Faktanya memang benar bahwa akhir-akhir ini gue sedang dilanda rasa takut akan resiko terhadap target-target yang baru dibuat, padahal target sebelumnya juga belum kelar. 

Ayah benar, gue harus melawan rasa takut ini agar dia mengecil meskipun ada resikonya, yeah itu lebih baik. Dari pada gue diam aja dalam ketakutan lalu dia membesar dan menenggelamkan gue dalam rasa takut.

Segala hal apa pun ada resikonya. Termasuk melawan atau diam dengan ketakutan itu. Mungkin Ayah ingin gue menjadi pribadi yang berani selagi itu benar, bukan menjadi pecundang lantas menyalahkan keadaan. 

Dan mungkin, Ayah ingin gue lebih mandiri lagi dalam menghadapi ketakutan-ketakutan menjalani hidup, karena hidup ini dipenuhi keabstrakan, apa pun yang terjadi harus siap menghadapi dan menjalani.

Selama ini gue kira sudah sukses belajar mandiri tanpa bergantung kepada orang lain, ternyata tidak ada apa-apanya. Gue harus banyak-banyak belajar lagi biar tidak menjadi orang yang merugi di masa yang akan datang.

Gue teringat dengan apa yang disampaikan oleh teman gue ketika Ayah pergi, bahwa ada atau tidaknya Ayah di sisi gue pasti! Selalu menjadi inspirasi gue dalam melakukan sesuatu termasuk belajar. Yeah, itu benar dan itu gue rasakan ketika benar-benar kehilangan. Semoga Ayah diberikan ketenangan di alam sana. Percuma gue meratapi kepergiannya, toh itu sia-sia. Lebih baik gue kembali belajar banyak hal, melakukan banyak hal yang positif agar tumbuh menjadi seseorang yang bermanfaat sesuai dengan apa yang Ayah harapkan dulu.

Terlepas mimpi itu datangnya dari syetan atau dari Tuhan, gue nggak mempersoalkan, bodo amat. Yang penting gue mendapatkan ilmu baru bahwa rasa takut itu perlu dikendalikan bukan dibiarkan lantas membesar dan memenjarakan kita dalam melakukan sesuatu.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement