"Lah, is belum pada datangkah?" Tanya gue kepada Iis ketika melihat lorong-lorong kelas dan bahkan di kelas itu sendiri kosong.
Dalam hati gue berbicara, kalau tahu kayak begini mah gue santai aja di jalan cuy nggak buru-buru gitu. Tapi yeah, biarlah. Gue teringat dengan pepatah yang mengatakan bahwa, kalau kamu datang lebih awal dari orang-orang jangan beranggapan itu tindakan yang sia-sia, justru itu adalah tindakan yang mulia.
Berangkat dari kata itu, gue pun beryukur untuk kali ini tidak kesiangan seperti sebelum-sebelumnya. Kocak emang, dari awal inginnya on time, tapi ternyata susah cuy, yeah begitulah.
Hari Ke Seratus Lima Puluh Sembilan Ngampus, mata kuliah ada dua yaitu, Perubahan Sosial dan Perencanaan Program PNF. Seperti biasa, gue berangkat pagi, lumayan mepetlah dengan harapan agar tidak telat.
Mata kuliah pertama, pembelajarannya hanya diskusi kelompok, di mana minggu kemarin sudah dibagi topik pembahasannya masing-masing. Kebetulan, kelompok gue kebagian tentang, Pemuda dan Perubahan. Yeah, lumayan menarik sih pembahasan itu.
Mata kuliah kedua, tidak ada. Karena diganti dengan tugas ke lapangan. Seperti biasa, kelompok gue susah diajak kerja sama, yeah walau bagaimana pun juga biarlah, gue harus bisa beradaptasi dengan lingkungan ini. jadi, santai dulu nggak sih.
Kekosongan itu gue gunakan untuk meniyicil tugas UTS mata kuliah Patologi Sosial. Tadinya gue mau langsung pulang, berhubung malamnya ada kegiatan mentoring LSP, jadi gue harus meredam ego biar tidak pulang. Sebenarnya bisa aja sih mentoring itu gue online kan, tapi kurang kondusif aja. Yeah, begitulah.
0 Komentar