"Presentasi udah dimulai belum?" Tanya gue kepada PJ Mata Kuliah di WA grup kelas. Yang dibalas, belum dimulai.
Hari Ke Seratus Enam Puluh Ngampus, satu kata dari gue cuy, kocak banget. Karena gue belum menyelesaikan tugas UTS Patologi Sosial, yaitu membuat Paper, kebetulan gue kebagian membahas Living Together, jadi fokuslah gue membuatnya.
Mata kuliah ada tiga, yaitu: Pembelajaran Transformatif, Media dan Sumber Belajar, Serta Patologi Sosial. Untuk mata kuliah pertama, pembelajaran transformatif Dosennya tidak masuk karena lagi ada kegiatan. Masalahnya adalah gue kebagian Praktek metode belajar yang sudah dibuat. Dan metode yang kita pakai, Jig Saw. Yeah, dengan dadakan gue pun menjadi fasilitator meskipun hanya dua orang. Satu orang lagi nggak bisa datang, kocak dah.
Mata kuliah kedua, Dosennya tidak bisa masuk karena sedang menjadi penguji di acara Seminar Proposal. Alhamdulillah dong, gue bisa gunakan waktu itu untuk mengerjakan tugas Paper. Karena mentok mencari referensi soal Living Together, gue terpaksa menggunakan ChatGpt, yeah kocak emang.
Secara selintas, hati nurani gue mengatakan bahwa kebohongan kecil yang dilakukan di dunia pendidikan akan berdampak kepada besar kepada kebudayaan di suatu masyarakat. Sambil melakukan tindakan bohong itu hanya untuk mendapatkan nilai, gue lama tercenung.
Bukankah Ibu gue sering berpesan untuk tetap jujur, bahkan terjun ke dunia pendidikan untuk jangka panjang, kalau prakteknya dalam mendapatkan ilmu seperti ini, apa yang diharapan? Tentu gue harus gunakan hal ini sekali saja, jangan mengulanginya lagi agar ilmu yang gue dapat berkah dan dapat bermanfaat bagi sesama.
0 Komentar