Hari Ke Seratus Tiga Puluh Ngampus

Foto pas mk statiska
"Kamu kenapa ketika jam kuliah saya tidak masuk kelas?' Tanya Bu Dosen, ketika qodurullah ketemu di Kantin.

"Saya tadi sudah datang ke Kampus, cuman telat lima menit Bu." jawab gue jujur, yeah no drama.

"Haduh kamu mah. Ya udah, jangan lupa belajar mandiri aja, materinya ada di Spada."

"Oke siap, aman Bu." Lalu kembali so sibuk belajar.

"Elo telat lima menit kenapa nggak masuk kelas aja cuy. Siapa tahu Bu Dosennya berubah pikiran" Kata Te Silvi ketika memastikan Bu Dosen pergi, yeah kami memang sedang merumuskan persiapan lomba.

"Yeah, bisa aja teh. Tapi kan kita harus profesional. Lebih tepatnya belajar profesional."

Ia mengangguk menerima jawaban gue yang rasional, lalu memijit kepala memikirkan misteri judul tulisan yang belum selesai.

Hari Ke Seratus Tiga Puluh Ngampus, mata kuliah ada dua yaitu Perubahan sosial dan Perencanaan Program Pendidikan Non Formal. Gue bangun kesiangan pukul enam Pagi, haduh panik cuy! Gue langsung siap-siap dong untuk mengantisipasi agar tidak telat meskipun waktunya mepet.

Gue berangkat pukul tujuh, menunggu mobil angkutan umum lumayan lama. Insting gue beerkata, 99% akan telat dan 1% ada harapan tidak. Bayangin cuy! Hanya 1% doang harapannya. Pada akhirnya gue naik mobil Bis Murni dengan kecepatan biasa-biasa aja, tumben emang biasanya secepatt kilat. Penumumpang di dalam lumayan ramai, beruntungnya gue dapat satu bangku kosong, ya duduklah gue.

Nggak tahu lupa atau sengaja, gue nggak dipinta ongkos oleh si Abang yang sudah berapa kali wara-wiri meminta ke yang lain. Sempat gue ketiduran sebentar, eh sampai datang ke Palima pun nggak dipinta cuy! Ini gratis atau lagi diskon yah? Entahlah.

Dalam hati gue bicara, untung gue nggak jahat, kalo gue jahat ini uang nggak bakalan gue kasih, kecuali dia memintanya. Sebelum turun dari Mobil, gue berikan ongkos itu ke Si Abang, Alhamdulillah nggak minta lebih, langsung di terima.

Pas datang ke Kampus, gue melihat jam sudah lewat lima menit, yeah itu artinya gue nggak bisa masuk cuy! Gue duduk di depan perpustkaan sambil memikirkan tugas-tugas mata kuliah yang sedang gue cicil untuk segera diselesaikan.

Gue bertanya kepada diri sendiri, atas kejadian ini apa yang elo dapat pelajari? Sekelabat dipikiran gue menjawab, ya harus bersikap profesional kalo telat ya udah terima konsekuensi. Ada hal yang berbeda gue rasakan, atas kejadian ini tidak menyalahkan keadaan dan diri sendiri, karena gue mikirnya ini pembelajaran yang berharga, berati besok lusa jangan diulangi lagi.

Belajar mandiri adalah solusi biar gue nggak rugi tidak mengikuti perkuliahan. Gue mengingat-ingat materi yang akan dibahas pada pertemuan kali ini tentang apa? Dan gue tahu jawabannya, yaitu membahas teori-teori perubahan sosial. 

Setelah dzuhur tadinya gue mau OTW ke Sindang untuk perpanjangan buku di Perpusatakaan Pusat Untirta, eh alhamdulillahnya bisa secara online, ya udah gue perpanjang dah. Mata kuliah selanjutnya perencanaan program pendidikan non formal dilaksanakan secara online, yeah hanya diberi tugas, ya udah santai dulu nggak sih wkwk.

Tadinya gue mau langsung pulang tapi bawaannya tuh berat bat dah. Nanti ya, tiduran dulu. Nanti ya, scrool sosmed dulu dan nanti yah cari spek yaliyali dulu wkwk. Ternyata jadinya gue pulang sama maba namanya Jamal, itu pun sempat ngobrol santai dulu soal keluh-kesahnya kuliah. Lumayanlah untuk pulang gue nggak perlu ribet lagi menunggu angkutan umum. 

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement