Foto saat kajian bersama HMJ
"Guys, Pak Dosennya ceklis satu." Kata Sheren, salah satu teman gue ketika diminta informasi terkait pembelajaran mata kuliah akan diselenggarakan secara online atau offline.
"Yang ceklis satu, pak dosen atau WA-nya Sher." Balas gue dengan becanda, habisnya kocak ya kali Dosen ceklis satu, dikira manusia WA haha.
Yeah, begitulah isi pesan di WA kelas yang kadang membuat gue tertawa, karena kayak kurang tepat aja gitu. Seperti kemarin ada yang bilang, 'Pak (nama dosen) hari senin yah?' Gue tahu maksud dia tuh, Pak (nama dosen) jadwal mengajarnya hari senin kan? Cuman karena disingkat, bacanya kocak cuy!
Hari ke Seratus Sembilan Ngampus, mata kuliah ada dua, yaitu dimulai Pagi dan Sore hari. Mata kuliah pertama, kewirausahaan sosial awalnya gue kira diselenggarakan offline, tapi ternyata tidak. Jadi ceritanya, gue bangun nih cepat-cepat biar nggak telat. Setelah semuanya siap tinggal berangkat, gue buka WA kan siapa tahu ada informasi terbaru. Pas gue lihat grup mata kuliah itu (Yang padahal Dosen ngabarinnya pada Sore hari kemarin) Eh, tidak ada pembelajaran karena dialihkan ke hari sabtu, wih kocak bat dah, tahu begitu mah gue tidur dari tadi Cuy!
Kekosongan waktu tidak gue gunakan tidur, tapi menulis tentang pertemuan singkat yang melahirkan manfaat. Sebenarnya ini tulisan kemarin, cuman gue lanjutin lagi biar tidak menumpuk. Gue menulis lama bat dah, dari jam sepuluh atau jam sebelas tuh, itu sampai jam dua siang. Cepat-cepat gue posting, untuk segera makan dan berangkat ke kampus.
Kebiasaan baru, ini yang gue sukai karena nggak mau santai-santai. Gue harus membiasakan on time dalam kegiatan apa pun, salah satunya dimulai dari hal kecil dulu, seperti tidak telat ngampus. Apakah gue telat? Hampir sih, lima belas menit sebelum mata kuliah di mulai.
Pas gue masuk ke gerbang kampus, teman-teman cowok yang kami beri nama Geng Barisan Para Jantan Sukses (BPJS) sedang berkumpul. Dari kejauhan gue diberi sikap hormati layaknya seorang Komandan yang baru datang, ya gue balas lagi, urusan malu jangan ditanya lagi euy.
Mata Kuliah kedua, Strategi dan Metode Pembelajaran Pendidikan Non Formal diisi oleh presentasi kelompok pertama, elo tahu diberi waktu berapa menit? Satu jam cuy! Beruntungnya teman-teman gue bisa melaksanakannya selama satu jam.
Dosen hanya menjelaskan soal strategi. Menurutnya strategi itu terbagi menjadi dua, yaitu metode dan teknik. Arti dari metode adalah cara atau ilmu yang dapat dipelajari. Sedangkan arti teknik adalah seni. Di mana seseorang bisa bermain seni dalam segala sesuatu.
Contoh dari metode adalah kita banyak ilmu. Dan contoh dari teknik adalah kita tidak pintar-pintar amat, tapi bisa membuat orang yakin atau percaya. Teknik ini dalam kecamata dosen hanya dimiliki oleh orang-orang yang aktif, banyak wawasan dan jam terbangnya banyak. Jadi ketika menghadapi sesuatu, ya santai aja wong sudah tahu bagaimana menyelesaikannya.
Setelah pembelajaran selesai, gue pergi ke kosan teman dan mengobrol dengan si Ucup soal kedisiplinan waktu, yeah menambah lagi dah pengetahuan gue tentang pentingnya on time dalam pertemuan, biar tidak menjadi kebiasaan banget.
Malamnya gue mengikuti kajian bersama himpunan mahasiswa jurusan tentang fakultas keguruan yang penuh kelucuan. Jadwal di pamflet-nya dimulai pukul 7, tai realitanya dimulai pukul 9, kecewa banget gue cuy, tahu gitu mah pulang aja. Bukan apa-apa, gue mikir pulangnya doang euy.
Gue pulang jam sepuluh lewat, dapat angkutan umum pukul setengah sebelas, capek bat dah. Di dalam mobil itulah, gue dapat inspirasi untuk membuat SW dengan narasi sebagai berikut.
Pulang Ngampus di malam hari, adalah konseling sederhana yang penuh makna.
Yeah, gue memang merasa bahwa perjalanan pulang malam kondisi badan itu kayak capek bat dah, maka dari itu dikesunyian itulah melakukan konseling untuk refleksi diri. Yeah, begitulah.
0 Komentar