Hari Ke Seratus Tujuh Belas Ngampus

"Apresiasilah diri teman-teman, karena bisa ke terima di jurusan B. Indonesia. Karena jujur banyak di luar sana yang ingin seperti teman-teman tapi terhalang oleh takdir. Yeah seperti kakak salah satunya." Ucap gue kepada Maba Jurusan B. Indonesia yang disambut dengan antusias.

"Yeah, serius kak?" Tanya mereka dengan riuh. Untuk menjawabnya gue hanya mengangguk sambil meminta semua bertepuk tangan.

Mengapa gue mengatakan seperti itu? It is strategy!

Motivasi belajar Maba sedang bergebu-gebu, maka dari itu kita perlu menyeimbangkan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik-nya. Pincang satu, api itu akan padam.

Pagi-pagi tidak seperti biasanya gue tidur nyenyak, yeah pokoknya selesai shalat subuh ingin gerak aja gitu. Tadinya gue mau berangkat pagi, karena mau ikut test baca Al-qur'an, tapi gue urungkan dan beralih ke jam Sembilan aja.

Berangkat jam delapan lewat membuat gue santai, toh mata kuliah juga nanti dimulainya pukul sepuluh. Tanpa menunggu lama, Angkutan umum Ps melintas dengan cepat. Jujur dah, berangkat kuliah kali ini lancar banget cuy!

Sesuai jadwal gue pun bersama yang lain masuk ke kelas bahasa indonesia. Di situlah gue mengucapkan apa yang di atas, bahwa mereka harus bersyukur masuk ke jurusan B. Indonesia. Ada dua alasan mengapa gue melakukan hal itu.

Pertama, mengungkapan apa yang ingin gue sampaikan. Yeah, sebenarnya dulu Jurusan B. Indonesia adalah pilihan pertama gue, tapi tampaknya Tuhan berkata lain, gue ke terima di Jurusan Pendidikan Non Formal. Apakah gue nyaman di Jurusan sekarang? Tentu, kalo nggak nyaman mana mungkin gue bertahan sampai semester tiga cuy!

Kedua, gue melihat Maba sangat Antusias belajar. Sekarang baru gue kepikiran tindakan gue ada baiknya, karena secara tersirat memotivasi mereka melalui ekstrinsik (di luar diri) Kalo soal Intrinsik mah kan mereka lagi semangat-semangatnya.

Hal ini perlu dilakukan agar motivasi mereka terhadap belajar menjadi seimbang sehingga tetap stabil. Tapi... perlu jangka waktu berulang bukan satu kali doang wkwk. Biarlah, yang penting kerinduan gue selama ini sudah terobati, gue bersyukur akan pengalaman ini, Thanks to God!

Mata Kuliah hanya ada satu, yaitu Perencanaan Program dan pembelajaran PNF. Seperti biasa namanya juga awal yah, hanya kontrak mata kuliah doang. Gue kira sebentar doang, buset dah ternyata dua jam cuy!

Dosen menjelaskan panjang lebar tentang perencanaan itu apa. Dan ada tiga lembaga Pnf, yaitu PKBM, LKP serta PAUD. Bayangin cuy! itu dijelasin selama dua jam. Pembahasannya memang ke mana-mana, tapi arahnya tetap ke pokok pembahasan.

Bahkan menjelaskan lima tipe rumah tangga cuy! Yang Pak Dosen dapat di ceramah subuh tadi, apa katanya. Pertama, Rumah tangga tipe Swalayan. Kedua Rumah tangga tipe Pasar, Ketiga Rumah tangga tipe Rumah Sakit, Keempat Rumah tangga tipe Kuburan. Terakhir Rumah tangga tipe Masjid.

Kocak emang kalo dipikir-pikir apa hubungannya dengan mk perencanaan program dan pembelajaran pnf. Setelah mendengar penjelasan yang begitu gamblang kami baru mengerti bahwa menentukan masa depan butuh perencanaan yang sangat matang, nggak bisa asal.

Gue juga tersadar pas Dosen menjelaskan empat prinsip perencanaan. Dimulai dari perencanaan yang sesuai rumus (5W+1H) Lalu, masuk ke organizing, lalu masuk ke actuality dan terakhir tinggal controling.

Selesai MK gue langsung shalat Dzuhur karena pukul satu siang ada jadwal Test Baca Qur'an ke Jurusan Pendidikan Seni. Pas gue masuk kelas, cowoknya yang datang hanya dua orang, sedangkan ceweknya banyak. Ya, akhirnya yang cewek pun kami test Cuy!
Test baca Qur'an di jurusan Psp
Perbincangan antara gue dengan cewek pas test tidak begitu intens seperti biasa gue lakukan ke cowok, tanpa gue kasih tahu juga elo udah mengerti kali Cuy. Ouh iyah, kocaknya adalah ketika membaca Al-Qur'an ada salah satu cewek yang gugup, jujur gue merasa nggak enak euy. Tapi yeah gue tetap bersikap profesional, padahal dalam hati mah, cukup di sini saja wkwk.

Gue pamit duluan ke Willy, yeah salah satu teman untuk duluan pulang. Ke mana tujuan gue? Ke kosan teman untuk numpang makan sambil bertanya perihal rekap nilai test baca Al-Qur'an. Setelah selesai makan tadinya gue mau langsung Pulang, tapi gue kata teman gue dapat informasi dari temannya yang orang Pandeglang, sedang terjadi hujan. Owalah, jadi malas pulang gue cuy!

Iseng-iseng gue tiduran, eh kocak malah bablas sampai jam setengah lima, mana nyenyak banget lagi, Alhamdulillah. Gue langsung bangun untuk shalat Ashar, kemudian siap-siap pulang sambil bangunin teman gue yang masih tidur nyenyak juga.

Pulang jam Lima sebenarnya tanggung dah, perkiraan sampai rumah pas Maghrib atau bisa lebih tergantung Mobilnya. Gue sih bodo amat yang penting bisa pulang dengan selamat.

Seperti biasa gue naik Angkot, lalu turun di Palima. Dikejauhan gue melihat Mobil Bis meluncur, yah gue telat lagi. Tiba-tiba datanglah mobil Ps dengan gagahnya, dan elo tahu bahkan Mobil Bis yang meluncur duluan tadi keselip cuy! Gue bersyukur akhirnya bisa datang ke rumah sebelum Maghrib dan tentunya dengan selamat, Alhamdulillah. Yeah, begitulah.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement