Hari Ke Seratus Empat Belas Ngampus

Moment ketika test Al-Qur'an dari LSP 
"Gimana Co! Membagi waktu antara ngampus sambil kerja dan gabung organisasi?" Tanya Abidar ketika kami bertemu di lorong-lorong kelas.

"Lumayan mengikis ego, Dar."

"Haha, elo tahu Co! Akan ada banyak orang-orang yang mungkin tidak menyukai, membenci, mencibir prinsip elo itu, karena memang elo salah menjadikan organisasi kampus selingkuhan doang. Itu sih yang gue rasakan dulu. Tapi syukur-syukur elo nggak mengalami. Kalo ada, elo harus tetap jujur. Datanglah ketika sempat, konfirmasi ketika tidak bisa merapat."

"Oke thanks. Beda yah kalo kating ngasih nasihat, isinya relate dan deep talk." 

"Yeah, begitulah Co."

Gue hanya membalas dengan anggukan kepala, yeah bisa jadi itu terjadi nanti. Tapi sejauh ini aman-aman saja, karena sedari awal pas sesi wawancara gue berkomitmen menjadikan organisasi kampus bukan sebagai prioritas, tak kurang tak lebih. Diterima atau tidaknya, itu di luar urusan.

Hari ke Seratus Empat Belas Ngampus, mata kuliah ada dua, yaitu Kewirausahaan Sosial dan Strategi Metode Pembelajaran Pada Pnf. Jujur sebenarnya gue belum ngeh ada dua mata kuliah, tahunya hanya ada satu gitu. Malahan setelah Dzuhur gue udah ada niatan mau pulang, tapi dengar kabar dari yang lain ada satu MK lagi kaget gue cuy. Dalam hati gue beryukur, untung belum berangkat pulang euy. 

Pagi-pagi pukul delapan gue udah siap-siap mau berangkat, gue ramal-ramal sih nggak bakalan telat karena ada waktu satu jam buat OTW. Buset, jadinya gue berangkat setengah sembilan, itu artinya ada waktu tiga puluh menit lagi mata kuliah berlangsung. 

"Kali ini, please jangan telat Co!" Ucap gue dalam hati. 

Selama dua menit gue menunggu angkutan umum. Target gue antara mobil Bis dan Mobil Ps, kalo Mobil Angkot? Janganlah dulu dek. Banyak mobil angkot melintas, tapi Mobil yang gue tunggu-tunggu belum juga datang, Ayolah please!!!

Dikejauhan gue melihat Bis Arimbi berjalan dengan gagahnya, seketika gue langsung girang, akhirnya. Dengan penuh kemenangan sambil tersenyum manis, gue berhentikan Mobilnya, lalu naik bak Raja mendapatkan Tuan Putri dari Sayembara. 

Mobil Bis Arimbi, bagi gue istimewa sih. Pertama, ada Ac-nya sehingga membuat penumpang duduk nyaman sambil tertidur pulas. Kedua, tarif harganya lumayan miring, dibanding mobil Bis Murni dan sejenisnya. Pokoknya kalo masuk, suasananya beda gitu kayak elo jadi orang kaya wkwk. Astagfirullah, membanggakan diri adalah perbuatan yang tidak baik. 

Gue melihat jam Pukul Delapan lewat Empat puluh lima menit, itu artinya ada waktu dua puluh lima menit datang ke Kampus, haduh telat ini mah euy. Okay, gue menarik nafas untuk menenangkan diri, Bis Arimbi soal kecepatan itu pelan. Baru aja gue kepikiran kecepatan, tiba-tiba dari belakang Bis Murni menyalip dengan gagahnya. Siuuuut!!!

"Hei! Berhenti. Harusnya aku ada di sana bersamamu!" Teriak gue dalam hati dengan lebay nya, lalu tertawa betapa konyolnya tingkah laku gue itu, kayak jijik gitu kalo bucin, kecuali ke si dia wkwk. 

Apakah pada akhirnya gue telat? 

Yeah, beruntungnya Dosen mempersilahkan gue masuk, dan beruntungnya juga adalah belum diabsen, jadi untuk kali ini gue tidak Alpha. Sebenarnya kalo di Alpha kan bagi gue nggak masalah, gue menerima dengan lapang dada. Karena menyadari dengan sepenuh hati itu murni kesalahan sendiri.  Biarlah hari pertama dapat Alpha lagi, yang penting menjadikannya pembelajaran ke depan, yeah depan gerbang wkwk. 
Sekapur sirih dari Pak Dosen Sholih
Pertemuan pertama hanya mengontrak mata kuliah kewirausahaan, bagi elo yang ngampus udah tahu lah kali yah. 

"Kita dari mulai TK atau Paud, ke SD, SMP, SMA, sampai sekarang kuliah tentunya bila dihitung sudah berapa tahun belajar. Pernah nggak sih terbesit dalam pikiran, apa yang sudah kita dapaatkan?" Tanya Dosen kepada Kami. 

Semuanya diam, termasuk gue. Yeah, gue langsung refleksi diri, apa yang sudah gue dapat selama ini? Tentunya banyak. Tapi itu belumlah seberapa untuk bekal gue di masyarakat nanti. Contohnya kemarin ketika gue mengikuti kegiatan Kemah Kerja Mahasiswa dari Himpunan, di masyarakat kosong nggak bisa apa-apa. Yeah, maka dari itu gue jangan cepat puas diri, harus banyak-banyak mendapatkan ilmu dari siapa pun itu. 

Kewirausahaan Sosial, adalah mata kuliah yang arahnya menanamkan nilai-nilai jiwa pebisnis kepada kami, agar ketika sudah kuliah ngampus nggak ngang-ngong mau ngapain. Jujur gue suka dengan dunia bisnis, karena memang pernah terjun sampai sekarang. Apa yah, dunia bisnis itu seru gitu, sering naik turun yang mengacu emosi. Pokoknya begitulah. Tapi ketika ditanya, passion gue apa dalam dunia bisnis, hmm... masih bingung cuy! Kocak yah, biarlah gue sedang memikirkannya. 

Mata kuliah kedua dilaksanakan pada sore hari, Strategi dan Metode Pembelajaran Pnf. Tanpa gue ketahui, katanya Dosen membicarakan gue yang mengabaikan perkuliahan, buktinya ketika semester dua terhadap mata kuliah yang diampunya nilai gue kosong Co! Udah mah jarang hadir, nggak ikut UTS lagi, itu parah banget emang. 

Butuh beberapa jam bagi gue untuk menerima kenyataan itu. Setelah menerima gue bodo amat, kalo keputusannya harus mengulang kembali. Dan elo tahu Cuy? Gue harus mengulang lagi mata kuliah tersebut! Yeah perasaan gue campur aduk bat dah, antara senang dan cemas. Gue cemasnya karena nanti ketika mengulang bakalan bentrok, senangnya adalah karena bakalan belajar lagi apa yang sudah gue pelajari dulu, itu artinya ada kesempatan 99% gue menguasai mata kuliahnya Cuy! Wow!!! Congratulations!

Mengawali perkuliahan di semester tiga gue kembali mengulangi kesalahan yang dulu sering dilakukan. Yeah, oleh karena itu gue harus berusahaa untuk memperbaikinnya, agar terbiasa on time dalam melakukan sesuatu, termasuk bertemu denganmu misalnya wkwk.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement