Evaluasi Akhir Bulan

"Ini beberapa daftar list yang jatuh tempo."  Ucap si dia membuka Quality time pada bulan ini.

"Kapan kamu menulis Ospek jurusan, evaluasi LK dan moment-moment lainnya heh?" Semprotnya dengan sebal. Gue hanya mendengarkan karena memotong pembicaraan berarti melanggar peraturan point satu.

"Aku tahu kamu sibuk, banyak hal yang dilakukan, banyak hal yang ingin dibaca, banyak hal yang ingin diketahui, itu good. But anyway! Luangkan waktu sebentar untuk menepati daftar list yang sudah kita sepakati."

"Multitasking itu memang harus kita biasakan, tapi alangkah bijaknya melakukan hal tersebut tanpa menyepelekan kewajiban. Mungkin itu pembukaan dariku, sekarang giliranmu."

Gue hanya diam memperhatikannya, dalam hati bersyukur telah dipertemukannya, meskipun ruangnya begitu privat.

Quality time kali ini kembali tidak berjalan sesuai dengan apa yang sudah disepakati, beruntungnya si dia mengerti, kalau tidak bisa-bisa dicansel lagi sampai bulan depan.

Terkait apa yang disampaikan olehnya gue membenarkan, terlepas dari kesibukkan yah. Seperti soal menulis ospek jurusan di blog, dari dulu belum gue tulis aja. Padahal banyak waktu luang yang bisa gue manfaatkan. Terus tentang Latihan Kepemimpinan 1, gue juga belum tulis. Untuk yang ini, sebenarnya gue lagi mencari beberapa bahan sih dari teman-teman yang lain, biar benar-benar menjadi bahan evaluasi bagi Latihan Kepemimpinan 1 ke depan. Cuman, kemajuannya mentok aja.

Dalam pembukaan gue bilang kepadanya, maka sangat sudah dihubungi padahal ada beberapa informasi yang akan gue share, termasuk membedah buku novel yang sudah disepakati. Gue sih nggak masalah, dia nggak bisa karena alasan bla-bla-bla, yang terpenting sudah konfirmasi. Tapi yeah, namanya juga hubungan, tidak semuanya berjalan dengan tenang sesuai yang diharapkan.

Setelah menyampaikan kalimat pembukaan masing-masing, lalu dibedah sedalam-dalamnya agar tidak ada kesalahpahaman. Pada bagian ini, gue nggak berani bohong, bukan takut sih, tapi strategi biar pembahasaan nggak mentok beputar-putar di situ aja. Elo tahu sendirilah bagaimana cewek kalo lagi mengeluarkan unek-unek.

Pandangan umum

 1. Manage waktu

"Soal waktu bila dibandingkan dengan bulan lalu, kali ini milai ada perubahan. Sesibuk apa pun kamu masih berusaha untuk menepatinya." Ucapnya 

"Yeah, tapi kamu ada penurunan beberapa kali," Semprot gue

"Di bagian mana?" Tanyanya penasaran.

"Dead line baca buku sudah berapa kali aku peringatkan biar tidak lewat begitu saja, alih-alih menerima, kamu malah membela diri. Ayolah, keluar dari zona itu jangan sedikit-sedikit membela diri kalau beneran salah."

"Owalah yang itu, iya siih santai aja."

Manage waktu, gampang-gampang susah memang. Kita harus tahu dulu mana yang harus diprioritaskan biar tidak bingung. Contoh, ada tugas kuliah dengan tugas organisasi, tentu dua-duanya itu important. Tetapi kita harus memprioritaskan mana dulu yang harus dikerjakan, bukan multitasking. Bisa aja sebenarnya multitasking, efeknya itu loh mengundang rasa lazy.

 2. Membaca tidak cukup

Selama satu minggu sekali, target membaca gue sedang ditingkatkan yaitu menjadi tiga buku. Kocak emang, palingan yang beres hanya dua buku doang. Apakah si dia juga sama? Yeah, kita menertawakan kebodohan masing-masing. 

Membaca itu memang tidak cukup, karena ada beberapa fase lagi yang harus dilewati agar benar-benar matang memahami topik tersebut. Seperti setelah membaca buku harus bisa menjelaskannya entah secara langsung atau menulis review-nya, setelah iu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Tentunya perjalanan dari satu tangga ke tangga yang lain, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu perjuangan dan kesabaran seluas lautan.

Pandangan Khusus

 1.  Bersabar dengan segala ketidakmungkinan

ada beberapa hal di kampus yang sangat menguras energi, kesabaran dan mental. Tentu masih banyak sih. Gue kira si dia tidak, ternyata juga sama. Semakin hari setelah banyak mengenyam pengetahuan baru, gue mamandang lingkungan itu harus fleksibel. Seperti lingkungan yang tidak mendukung untuk belajar, jalani aja jangan sedikit-sedikit mengeluh, apalagi ada niatan pindah jurusan, Tidak, semua pasti ada jalannya dan ketidakmungkinan yang terjadi itu hal positif dari Tuhan agar kita terus berproses biar makin berkembang.

 2. Data adalah segala-galanya

Bisa berbicara di depan umum itu adalah skill yang bagus, tetapi dalam proses untuk mahir alangkah baiknya diselipkan beberapa data-data yang akurat dan relevan, bukan asal ngomong aja. Biar ketika ada yang mempertanyakan, bisa dipertanggung jawabkan.

Untuk quality time kali ini titik fokus kami memang hanya kepada pandangan umum dan khusus. Point-point lainnya seperti jalinan hubungan dan pembahasan quality time yang akan datang tentang apa aja, bisa menyusul. Karena waktunya terbatas, tetapi tetap berkualitas.

Pembahasan kali ini lebih kepada cerita-cerita pribadi, apa saja yang telah dilakukan dan lain-lain. 

Sebelum pergi dia memberikan buku diary-nya yang isinya beberapa ungkapan-ungkapan yang tidak tersampaikan. Dan dia juga bilang bahwa kita tidak tahu apakah masih harus bertahan secara privat ini, atau publikasi macam orang-orang. Entahlah, Gue merasa nyaman menjalin hubungan yang seperti ini, diam-diam langsung sebar undangan atau diam-diam berakhir tanpa ada pihak lain ketahui, kecuali orang-orang yang sudah kita sepakati mengetahuinya.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement