Hari Ke Sembilan Puluh Lima Ngampus

Lomba debat, hanya foto biasa karena nggak ada guenya
Mata kuliah pertama dilaksanakan secara online, dari awal gue sudah mengantisipai agar tidak telat, karena dosen kali ini sangat disiplin. Telat dikit, tahu rasalah. Tidak ada materi yang dibahas, ya, hanya ngobrol santai saja soal praktikum dinamika kelompok, yaitu outbound ke Bandung.

Sebelumnya ada beberapa tempat yang menjadi rekomendasi, tapi Bandung yang terpilih karena beberapa alasan. Gue yang tidak masuk kepada kepanitiaan sih hanya santai aja, nggak mau membuat keruh suasana. 

Kemarin-kemarin berdasarkan informasi yang gue dapat, ada satu orang asal bicara perihal tempat, katanya dengan uang iuran 700 k outbound-nya di Bali juga bisa, ngapain harus ke Bandung. Yeah, kurang lebih seperti itu. Gue nggak tahu siapa orangnya yang berceloteh, karena memang pas kumpulan kemarin gue nggak gabung, biasalah ada kesibukkan. Kocak aja gitu dengarnya. Tapi di situ gue sadar, mungkin dengan banyak ngomong, gue bisa kebablasan kayak begitu. Maka, alangkah baiknya gue harus pintar-pintar menjaga lisan. 

Mata kuliah kedua, untuk sementara diliburkan. Karena dosennya ada kesibukkan yang lain, jadi santailah. Tetapi ada satu hal yang membuat gue nggak nyaman, yaitu ada janji harus ke kampus. Mau nggak mau gue tepati jangan melulu ingkar janji. 

Di kampus, gue berdiskusi dulu dengan Mei perihal konsep kegiatan pelatihan karya tulis ilmiah. Nggak lama sih, yeah sekitar satu jam doang. Setelah itu baru laporan ke kating, siapa tahu ada saran-saran untuk direvisi. Dan, ternyata ada. 

Selesai membuat konsep, gue ke kosan teman buat nyantai sejenak. Karena mau pulang juga tanggung, pukul sembilan malam baru gue pulang ditemani derasnya hujan dan bayangan si dia yang tadi sore membuat konsep bareng wkwk. 

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement