Evaluasi Akhir Bulan

"Kamu kenapa sih akhir-akhir ini? Lihat grafik perkembangannya." Kata si dia sambil memberikan grafik perkembangan diri, yeah setiap bulan sekali quality time memang sering diisi oleh evaluasi sambi menceritakan kesibukkan masing-masing.

"Really! Not very well?" Tanya gue memastikan.

"Yeah, let me explain. Bila dibadingkan dengan bulan lalu, lebih baik itu dari pada yang sekarang." 

Dia diam sejenak.

"Okay, lantas mengapa kamu selalu datang tidak memberi kabar dulu? And, bukankah kita sudah sepakat minimal pertemuan dua minggu sekali atau satu bulan?" Tanya gue yang membuat dia terkejut.

"Please wait a moment. Berdasarkan aturan quality time point tiga pembahasan tidak diperbolehkan meloncat-loncat atau memotong. Kenapa kamu melakukannya di saat aku belum selesai bicara?"

"Sal, please speak more slowly okay. Kita belum ada kesepakatan tadi siapa yang memulai. You or me?"

"Oke kalau begitu, aku duluan." 

"All right."

Pembahasan di mulai dari pandangan umum sebelum ke pembahasan yang lainnya. Dari pandangan umum ada tiga point yang dia sampaikan yaitu; Managemen waktu, pengetahuan yang baru dan penempatan reaksi.

 1. Managemen waktu

Perihal waktu, banyak sekali hal-hal positif yang gue lewati begitu saja karena terlalu sibuk dengan hal yang baru. Memang, hal yang baru itu bagus untuk menunjang kesuksesan, tetapi bukan berarti yang dulu ditinggal bigitu saja. 

"Dalam hidup kita memang banyak pilihan, dan dari beberapa pilihan itu harus kita pilih salah satu yang paling terbaik. Bila hadir pilihan baru jangan cepat-cepat dilepas, tentukan dulu pilihan itu tepat tidak dengan situasi sekarang, hal ini adalah bentuk antisipasi agar kita terhindar dari pilihan-pilihan yang seharusnya menunjang kepada perubahan, ini sebaliknya." Kata si dia dengan bijak, yang gue balas anggukan kepala. Karena memang aturan yang kami buat bila ada yang bicara maka yang satu harus diam sampai selesai, baru setelah itu giliran yang tadi bicara diam juga. Hal ini dibuat agar tidak melahirkan perdebatan yang menguras waktu sehingga menghambat point penting yang ingin disampaikan.

 2. Menambah Pengetahuan baru

Pencarian gue dalam menggali pengetahuan baru memang sedikit berkurang tidak terlalu siginifikan. Biasanya gue mengkritisi sampai ke akar-akarnya sehingga terhindar dari kesalahpahaman. Terutama dalam kecamatanya adalah, kurangnya menggali ilmu agama. Yeah, itu benar. Gue terlalu sibuk dengan aktifitas yang lain sehingga mendalami ilmu kurang diperhatikan, akhirnya terbelengkalai.

"Informasi yang kita dapat harus segera diperbarui hal itu didapat ketika kita mendalaminya, agar terhindar dari kesempitan berpikir. Karena hakikatnya pengetahuan adalah untuk mempermudah menjalani kehidupan, bukan mempersulitnya." Katanya pelan sambil membuka lembaran selanjutnya. 

 3. Penempatan reaksi

Reaksi adalah respon kita terhdap sesutu hal, sehingga kita tertarik untuk melakukannya atau bahkan tidak sama sekali. Banyak hal yang ingin gue lakukan karena reaksi gue terhadap yang baru datang itu terlalu berlebihan sehingga apa yang seharusnya dilakukan ditinggal begitu aja. Contohnya menulis di blog, target gue satu hari satu tulisan, tapi karena ada hal baru yaitu penelitian, bukan tambah rajin menulis ini nggak, padahal memang itu baik cuman tidak tepat saja, terlalu menguras energi.

Pandangan Khusus

 1. Quality time

"Are you know, quality time tidak akan berjalan sekarang bila tidak dipaksakan. Padahal seharusnya kemarin kita laksanakan. Aku tahu kamu sibuk, but please dah, luangkan waktu dua jam atau satu jam juga nggak apa-apa karena yang aku butuhkan itu, bukan yang lain." 

"All righ." Jawab gue singkat.

Yeah, quality time memang lewat satu minggu, yang padahal tanggal 1 sampai 3 gue bisa aja meluangkan waktu untuk bertemu, cuman karena ada hal lain yang lebih mendesak, ya udah nggak jadi. Untuk soal ini baik gue dan dia kadang dilanda bingung harus dimulai tanggal berapa, kalau dimulai misalnya tanggak tiga sedangkan bulan lalu di mulai quality time nya tanggal sepuluh, tentunya belum sebulan dong waktunya. Maka dari itu sebelumnya kami sepakat nggak apa-apa quality time tidak berjalan dari tanggal satu, dua atau tiga, asalkan jangan sampai lewat tanggal sepuluh aja. Lewat dari situ, tidak ada evaluasi akhir bulan.

 2. Tugas Yang Membludak

Ada beberapa tugas yang nggak bisa gue handle, dari mulai tugas ngampus, organisasi dan lain-lain. Hal ini terjadi karena gue gagal manage waktu, mana yang harus diprioritaskan atau dibiarkan saja. 

"Jangan salahkan tugas, senumpuk apa pun itu. Dia tidak pernah salah. Karena perintah dosen hanyalah, kerjakan bukan dipikirkan. Semakin dia kita salahkan, maka akan marah dan menumpuk sehingga membuat kita punah dari ketenangan." 

 3. Orang-orang Yang Gue Temui

Dia memberikan beberapa list nama kepada gue, kemudian meminta gue untuk menjelaskan siapa mereka dan mengapa gue ada semacam kedekatan emosional dengan mereka. Biasanya yang ditanyain itu cewek, bukan cowok. 

"Siapa Maya?" 

"Dia responden di penelitian." Jawab gue jujur.

"What was that? Hanya responden! Jelas-jelas kamu sering berkomunikasi dengannya. Ada hubungan apa kamu sih?" 

"Nothing much, sal. Believe me!" Pinta gue

"Okay, sekarang kamu jelaskan siapa dia dan kenapa kamu dekat dengan dia? Biar aku tidak salah paham." 

Gue pun menceritakan siapa Maya, bahwa dia hanya sebatas teman. Yeah, kayak yang lain aja, cuman memang akhir-khir ini karena gue sering bertemu ya bercakap-cakaplah aja, lagian pembahasannya lumayan tentang pengetahuan. 

"Sejujurnya aku masih cemburu, tapi aku akan berusaha untuk menerimanya. Karena aku percaya sama kamu. Please, jangan melewati batas yah karena feeling-ku nggak enak aja." 

"All rigt. Thanks to believe it." Kata gue dalam bahasa inggris, yang grammar nya masih acak-acakan. Ia hanya membalas senyum rahasia, yeah gue mengerti kenapa dia bersikap demikian.

"Go for it! Ini masih ada beberapa list nama yang harus kamu jelaskan." 

"Okay, let me explain. But, kenapa di sini ada nama Sherlly?" Tanya gue yang terkejut ketika nama Sherly tercantum.

"So what?" Tanya dia balik.

"Sal, harus berapa kali kujelaskan bahwa Aku dan Sherlly sudah tidak berkomunikasi lagi."

"When?"

"Because, aku sedang menunggu perkembangannya dari jarak jauh, apakah dia berprilaku lebih baik atau tidak."

"Kalo dia tidak ada perkembangan apa yang ingin kamu lakukan? Sedangkan bukan satu orang yang kau pantau, bahkan termasuk pantermu kemarin juga masih dipantau."

"Calm, apakah aku harus jelaskan ulang bagaimana strateginya? Bukankah kemarin-kemarin sudah?"

"No, enough! Okay." 

Pada bagian ini, gue anggap paling krusial. Bagaimana tidak, cewek kalo lagi cemburu, melontarkan pertanyaannya bukan main Pak. Tetapi setiap pertanyaan gue jawab santai dan sejujurnya biar tidak salah paham, kalau pun dia nggak believe, ya udah.

Pandangan Jalinan Hubungan

 1. Komunikasi Yang Carut-marut

"Kamu kenapa sih, susah bat dah kalo dihubungi. Kalo aku ngehubungi kamu tuh jatuhnya kayak ngehubungi Presiden aja haha." Katanya sambil ketawa.

"So?" 

"Palingan jawaban kamu, iyah nanti akan aku ubah yah. Maaf banget kemarin aku memang sibuk, eh, besoknya diulangi lagi dah haha."

"Haha, aneh yah." Kali ini gue ikut tertawa kebodohan gue sendiri.

"Capek tahu kayak begini terus, ih!!"

"Iya nanti aku ubah." 

Dia memandang gue dengan serius, lalu tertawa sambil geleng-geleng kepala. 

"Wahai Tuan, jika adinda mengirim pesan dan Tuan sedang sibuk, cukup jawab wait doang, itu lebih dari cukup banget!!." Ucapnya sambil menekan kalimat akhirnya, dan tersenyum.

"All right, Putri." 

Perihal komunikasi, yeah akhir-akhir ini banyak notif di WA gue tenggelam, dan bodohnya gue nggak mencari tahunya siapa tahu itu penting. Yeah, si dia benar gue harus mengubah kebiasaan ini. 

 2. Pembahasan Untuk Ke Depan

"Buku apa yang akan kita bedah nanti?" Tanya gue kepadanya.

"Kamu ada masukkan?" 

"Of course." Jawab gue singkat, lalu mengeluarkan beberapa daftar list buku. 

"Wow, fantastis! I have too." Sambil mengeluarkan beberapa daftar list buku juga. 

Kami pun memilih beberapa list buku itu, yang sekiranya sesuai dengan keadaan sekarang. Dan kami sepakat untuk quality time nanti bukunya adalah tiga Novel dan tiga jurnal, untuk jurnal sih hanya sebagai pelengkap saja tergantung waktu, kadang kami juga kalau lagi semangat-semangatnya bisa lima jurnal dilibas, soalnya indikatornya simpel, biar tahu dulu aja. 

Dan bukan hanya itu, pembahasan soal agama akan kami tingkatkan lagi malahan ini diprioritaskan biar tidak beragama asal aja gitu.

 3. Legalitas Hubungan

"Apakah kamu nyaman dengan hubungan kita yang privasi ini?" Tanyanya.

"Yeah, nyaman. And you?"

"Sama. Cuman memang ada beberapa kekurangan sih, dibandingkan publik. Gimana pendapatmu apakah tetap kita pertahankan?"

"Should. Sal, kita tidak tahu sampai kapan kita bersama dalam hubungan yang legalitasnya privasi ini. Tapi aku percaya bahwa apa yang kita sepakati ini adalah yang terbaik, selama kita masih saling percaya dan jujur apa adanya."

"Hm... sad."

"Jangan sedih, maafkan aku nanti tidak akan mengulanginya lagi haha."

Dia pun ikut tertawa mengetahui pembicaraan gue arahnya ke mana. Yeah, sesuai kesepakatan kami tetap privasi, apa katanya, biarlah kita diam-diam biar bergerak langsung sebar surat undangan wkwk. 

Itulah hasil evaluasi yang telah dilakukan. Untuk sarannya ada beberapa, diantaranya; meningkatkan kedisiplinan diri, meluangkan waktu membaca pengetahuan dan konsisten dalam menulis apa pun itu selagi bermanfaat. 

"Aku pergi duluan yah." Ucapnya sambil memberikan buku yang isinya evaluasi buat perbaikan gue sebulan ke depan, dan pandangan-pandangnya terhadap hal apa pun itu yang terlintas di benaknya. 

"Please wait a moment!" Cegah gue.

"When?" 

"Foto tadi kirim yah!" 

"Okay. But not send to blog and sosmed. Mark my word! Security is one." Ucapnya dengan tegas dengan bahasa inggri yang grammar-nya masih acak-acakan. 

"All right." 

Dia pergi dengan senyum manisnya. Setelah dia benar-benar pergi, gue membuka buku diary-nya. Evaluasi akhir bulan, seperti mempunyai makna tersendiri. Gue puas karena sudah mengeluarkan unek-unek yang ada dipikiran gue selama ini, begitu pun dia. Memang apa yang gue paparkan kepadanya tidak ditulis di sini, karena kalo gue cantumkan pastinya akan panjang lebar dan itu harus membuat gue harus makin sabar, ngetiknya itu loh butuh perjuangan wkwk. 

Serang, 07 - 08/05/2024

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement