Hari ke Tujuh Puluh Lima Ngampus

Potrer Mirza Mahdi
Pada hari ke tujuh empat ngampus gue absen karena bangun kebablasan. Gue bangun pukul 07 : 15 WIB. Buset! Belum gue mandi dan persiapan lainnya, apalagi diperjalanan lumayan memakan waktu yang cukup panjang, jadilah gue nggak ke kampus. 

Siangnya gue tanya kan kepada Ibu gue kenapa sih kelihatannya calm aja ketika gue nggak masuk kampus, padahal dulu pas zaman sekolah libur karena malas atau hal-hal lain masuk kepada nominasi masalah yang serius, sekarang? Sebaliknya. 

 "Ibu kasihan aja lihat kamu kuliah di bulan puasa, terus berbuka di sana. Bla-bla-bla." Kata Ibu.

Mendengar hal itu tentunya gue hanya diam, yeah itu kan pendapat Ibu masa gue lawan, lagian yang salah kan gue kenapa setelah shalat Shubuh tidur lagi padahal kemarin-kemarin gue sudah tahu efeknya sering kebablasan. Yeah, begitulah kira-kira. 

Di hari ke Tujuh Lima Ngampus mata kuliah pertama penyuluhan mastarakat sebelumnya sudah diselenggarakan pada malam kemarin, jadi untuk kali ini  santai aja. Mata kuliah kedua dilaksanakan offline yaitu, ekonomi kreatif. 

"Elo udah selesai mengerjakan tugasnya han?" Tanya gue ke Jihan Andini yang kebetulan ketemu di jalan menuju kelas. 

"Gue udah dong. Elo belum, co?"

"Belum han, ini baru ngerjain."

"Astagfirullah, bisa-bisanya co."

"Calm aja han." Jawab gue santai. 

"Okay. Btw kenapa elo jarang masuk, co? Sibuk di luar yah?"

"Nggak kok. Biasalah, sering kebablasan tidur, tahu sendirilah nyenyaknya tidur. Dan, ke kampus tuh hanya datang mengikuti satu mata kuliah kayak gimana gitu, tahu sendirilah jaraknya dan hm... ongkosnya."

"Yeah, gue mengerti. Itulah yang sering gue pertimbangkan juga ketika dulu pulang - pergi. Kayak gimana gitu, kita datang ke kampus kalo nggak punya tujuan sia-sia banget."

Obrolan terus berlanjut sampai kami masuk kelas. 

Pembahasan mata kuliah ekonomi kreatif kali ini membahas tentang teknik scamper dalam dunia kewirausahaan, diantaranya:

 1. Akronim diri/pernyataan

Jadi sebelum kita membuat produk harus mencari pernyataan dulu alasannya apa dan peluangnya apa, intinya harus mempunyai data-data yang akurat jangan asal aja. 

 2. Subtitue/Mengganti

Produk yang akan kita pasarkan harus bisa mengganti produk yang lain, lebih jelasnya bisa bersaing dengan produk yang sama. 

 3. Combine/Kombinasi

Produk kita agar menarik sebaiknya ada kombinasi. Misalnya speaker masik yang tadinya tidak ada lampunya, kita kasih lampu biar ada seninya gitu, nggak polos aja. Kombinasinya se-kreatif kita.

 4. Adaptiv/Adaptasi

Produk yang kita buat sebaiknya bisa beradaptasi dengan kebutuhan pasar, karena itu memudahkan proses penjualan.

 5. Modify/Modifikasi
 6. Pengunaan yang lain
 7. Eliminasi dengan cara rearange yaitu mengatur ulang.

Untuk bagian ke 5 sampai 7 gue lupa lagi dah menguraikannya, aneh emang baru satu hari padahal, tapi ya sudahlah gue berarti harus mencari tahu lagi.

Mata kuliah ketiga diselenggarakan secara online. Kebetulan yang presentasi adalah kelompok gue dan secara sepihak gue ditunjuk menjadi moderator. Anjay memang, ya gue santai aja meskipun gue menyadari apa yang disampaikan tidak maksimal. 

Materi yang dipresentasikan tentang hak anak. Di mana anak mempunyai hak yang harus dipenuhi oleh orang tua. Di sesi tanya jawab ada yang bertanya seperti ini, dampak apa yang terjadi bila hak anak tidak dipenuhi oleh orang tua? Berikut gue paparkan jawabannya.

 1. Dampak emosional

Di mana anak akan mengalami stres, kecemasan atau depresi. Akibat tidak merasa aman dan tidak dihargak.

 2. Gangguan perkembangan

Di mana perkembangannya terhambat akbit dari tekanan fisik, emosional, dan lain-lain.

 3. Keterbatasan pendidikan dan penyalahgunaan. 

Itulah dampaknya, sebenarnya masih banyak cuman yeah gue paparkan segitu aja. Solusi yang dutawarkan juga ada tapi gue nggan paparkan di sini, biarinlah kan dah dewasa berpikirlah! Wkwk.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement