Memaknai Hidup Dalam Kecamata Mereka

Bareng Ari di Curug Leuwi Bumi
"Apa makna hidup, dalam kecamata elo?" Tanya gue kepada Ari setelah kami selesai berenang di Curug Leuwi Bumi.

"Hidup itu berusaha. Karena segala hal apa pun yang berada di dunia ini akan di dapat bila berusaha, kalau tidak berusaha nggak bakalan dapat." Jawabnya tenang, dia berhenti sejenak untuk berpikir, kemudian melanjutkan.

Kita berada di sini itu hasil dari berusaha, adanya wisata curug ini juga hasil dari usaha yang tidak mudah. Bayangkan kalau misalnya nggak ada usaha, ya nggak bakalan tempat ini ramai oleh pengunjung. Toh, apa sisi menariknya? Karena menurut si Ibu pos karcis memang mengatakan seperti itu, awalnya sebuah rawa yang mengundang bahaya. 

Dalam kecamatanya, hidup orang-orang juga sedang berusaha dengan jalannya masing-masing. Cuman berusaha itu terbagi menjadi dua bagian, pertama orang yang berusaha ke hal yang positif. Kedua orang yang berusaha kepada hal yang negatif. 

Orang yang berusaha kepada hal yang postif hidupnya disibukkan dengan hal-hal yang bermanfaat. Setiap detik waktunya digunakan dengan maksimal kepada hal-hal yang baik untuk sekarang dan masa yang akan datang. Sedangkan orang yang berusaha kepada hal yang negatif selalu disibukkan dengan kebebasan-kebebasan melakukan sesuatu yang menyimpang, efeknya di masa yang akan datang hidupnya dipenuhi oleh penyesalan, kecemasan, ketakutan dan lain sebagainya. Tapi walau bagaimana pun juga dia masih mempunyai kesempatan berubah dengan cara berusaha. 

"Kenapa dalam berusaha itu orang terbagi ke hal yang positif dan negatif? Hal apa kira-kira yang membuat mereka seperti itu?" Tanya gue, yang di respon dengan santai. 

Dia mengatakan sebenarnya banyak sebabnya. Untuk orang yang berusaha kepada hal yang positif biasanya lahir dari orang-orang yang hidup di lingkungan tidak mendukung, dengan segala keterbatasan. Alih-alih menyerah meratapi keadaan dia tetap maju gagah berani karena itu suatu hambatan kecil yang mengantarkannya kepada kesuksesan. 

Sedangkan untuk yang berusaha kepada hal yang negatif biasanya karena terpengaruh oleh ajakan teman, lingkungan dan tidak mempunyai prinsip, padahal dia sebenarnya nggak nyaman berada di posisi itu. Mengapa? Karena sebebas-bebasnya dia pastinya ada rasa takut yang mencekam. 

Dulu dia pernah terjun ke hal yang negatif tapi tidak minum-minuman, ngobat dan lain sebagainya, hanya berteman aja gitu. Dia merasakan ketidaknyamanan berada di situasi itu, akhirnya dia memutuskan untuk keluar dari sana, berusaha mengganti dengan melakukan hal-hal yang positif sampai sekarang. Apa yang dia rasakan? Nyaman dan tenang meskipun kadang merasa lelah dengan kerasnya perjuangan. 

"Hal apa yang ingin diubah oleh Ari, bila kembali kepada masa lalu?" 

Dia mengatakan ada dua hal:

 1. Semangat belajar

Dia merasa bahwa dulu itu banyak main, waktu yang seharusnya dimaksimalkan dengan baik, digunakan dengan sia-sia hanya haha-hihi bersama teman-teman. Dibilang menyesal sih iyah, tapi percuma larut dalam penyesalan bila tidak ada usaha untuk berubah. Maka dari itu karena posisi dia sekarang sudah masuk organisasi maka akan dimaksimalkan dengan belajar dan belajar biar tidak menyesal yang kedua kalinya. 

 2. Memaksimalkan segala kesempatan

Berapa banyak kesempatan dulu tidak dia maksimalkan dengan baik, akhirnya apa yang terjadi? Tidak ada perubahan stagnan aja gitu kayak siswa pada umumnya. Efeknya sekarang tidak ada kepuasan yang dirasa hanya penyesalan maka dia berpikir biarlah itu sudah lewat tinggal sekarang tidak terulangi lagi. 

Perihal apa yang akan dia lakukan ke depan adalah dua hal yang di atas, tidak ada yang lain. Dia menyinggung moto hidupnya.

Selalu ada harapan untuk orang yang mau berusaha.

Dalam pandangannya, harapan itu akan selalu ada bila mau berusaha. Meskipun harapan itu tidak sesuai kenyataan, ya, itulah mungkin jalannya jadi nikmati aja dari pada diam saja ketika harapan itu diganti dengan harapan baru. 

Yang gue tangkap kecamatanya memaknai hidup itu sangat visioner. Contohnya ketika dia melihat orang-orang yang viral di media sosial curhatan anak broken home dia iba, dan suatu saat nanti dia bertekad keluarga kecilnya tidak merasakan seperti itu. Segala kesusahan, kesengsaraan dan kepedihan yang dia rasakan cukup dialami olehnya, anaknya jangan, biar fokus belajar menggapai impian.

Jadi ketika dia dibenturkan oleh kehidupan yang menyakitkan akan berpikir kepada dua hal, pertama mencari solusi dan kedua apa yang dia dapat dari masalah itu buat menyongsong masa depan. Karena di setip persoalan hidup yang kita alami terdapat hikmah yang bisa dipetik. 

"Apa yang Ari rasakan selama hidup di dunia ini?" 

Hidup ini kadang harus keras dan lembut, lebih tepatnya fleksibel. Bila dalam posisi diremehkan kita bersikap lembut dia akan semakin menjadi-jadi mencaci, solusinya harus di lawan bukan dibiarkan. Pada intinya sih di setiap situasi harus fleksibel. Dalam hal ini konteksnya luas bisa ke beberapa aspek. 

Gue terpukau dengan perjalanan hidupnya sampai sekarang sehingga membentuk karakternya yang tegas, fleksibel terhadap keadaan dan visioner. Untuk hal-hal yang membentuk karakternya sampai sekarang gue nggak bisa tuliskan di sini karena bersifat privasi. 

"Pesan Ari untuk orang-orang, apa?"

"Terus belajar dan jangan menyerah." Ucapnya dengan tegas.

Kita memang harus terus belajar agar ketika kesempatan datang bisa dimaksimalkan dengan baik, tentunya kesempatan itu hasilnya sesuai ekspetasi atau tidak itu tidak menjadi masalah besar yang penting sudah berusaha mencoba, dari pada diam aja, apalagi diam. Diam. Diam-diam ninggalin wkwk.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement