Foto bareng di Setda
Tadi Pagi ketua umum Pelajar Islam Indonesa (PII) Kabupaten Pandeglang, Firdaus Muttaqin datang ke rumah untuk ditemani silaturahmi dengan kepala sekda dan kabag kesra. Gue tanya yang lain pada ke mana? Jawabannya seperti biasa, sedang pada sibuk.
Kami berangkat pukul delapan lewat tiga puluh menit. Boro-boro mau diskusi apa yang nanti akan dibahas, wong waktunya juga mepet. Beruntungnya ketua umum wilayah bisa ikut membersamai, jadi santai dulu nggak sih.
Di ruangan, kami hanya berbincang sedikit dengan kepala setda karena beliau sedang buru-buru ada kesibukkan yang lain. Obrolan kami singkat-singkat langsung ke point intinya. Meminta support dan meminta perwakilan dari pemerintah daerah untuk menjadi narasumber di acara yang akan kami selenggarakan nanti.
Setelah itu kami ngobrol panjang dengan kabag kesra perihal keorganisasian dan pendidikan. Dalam kecamatanya, pendidikan agama islam di Pandeglang lumayan ada peningkatan tapi tidak mencerminkan sifat yang islami. Sehingga marwah pandeglang yang mempunyai sebutan kota satri hanya sebatas nama doang. Yeah, miris memang.
Kemudian lanjut ke organisasi, betapa pentingnya kita berorganisasi meskipun mental kita digembleng habis-habisan. Mikiran peserta, anggaran, dan tempat kegiatan itu selalu menjadi tantangan tersendiri. Bila mendapatkan peserta yang sedikit, kita merasa usahanya belum maksimal. Sebaliknya, bila mendapatkan peserta yang banyak, kita bingung mengelolanya. Itu sering terjadi.
Ada dua hal yang perlu diperhatikan soal organisasi di masa sekarang, yaitu beda dan konsisten dalam membuat kegiatan. Mengapa kita harus berbeda? Agar mempunyai ciri khas tersendiri. Kalau sama semua dalam segi pengkaderan, anggaran, kegiatan, di mana sisi menariknya? Yeah, begitulah.
Selanjutnya soal kegiatan itu harus konsisten, bisa secara langsung atau lewat media-media. Karena kadang misalnya kita go to school, tapi pihak sekolah nggak mendukung, malah nikung. Memang ini tantangan sih bagi kami, bagaimana kegiatannya sederhana tapi terasa oleh semua gitu.
Foto bareng selepas audiensi di perpuda pandeglang
"Birokrasi yang diisi oleh orang-orang yang sudah berorganisasi akan berbeda, dengan birokrasi yang diisi oleh yang tidak punya riwayat organisasi. Mereka stagnan dan cenderung kinerjannya mentok di situ doang." Kata Pak Kabag Kesra membesarkan hati kami.
"Orang yang benar-benar belajar di organisasi akan menampilkan kreatifitas yang unik saaf dalam posisi tertekan sekali pun." Lanjutnya lagi.
Mendengar hal itu, girroh berorganisasi kami kembali naik, meskipun pas pulang dari sana gue berani bertaruh dah, pada malas lagi. Itulah beberapa hal yang gue dapat ketika bersilaturahmi, ada banyak yang disampaikan cuman tidak semuanya dapat gue simpulkan.
0 Komentar