Penulis : Boy Candra
Penerbit : Media Kita
Halaman : 277
Harapan itu perlu dipupuk dan dipelihara, bukan hanya ditanam lantas dibiarkan begitu saja. Karena harapan yang dipupuk dan dipelihara akan tumbuh berkembang menentramkan hati di saat aku dan kamu ditakdirkan untuk bersama, tetapi meskipun kepada kenyataannya tidak bersama, biarlah karena mengenalmu saja sudah cukup membuat hari-hariku spesial.
Seperti halnya air hujan yang tidak takut jatuh ke bumi meskipun ia tahu akan hancur. Aku juga ingin seperti itu, tidak takut mengungkapkan perasaan meskipun pada akhirnya aku akan hancur dipisahkan oleh takdir.
Tidak ada persahabatan yang murni, karena pastinya diantara keduanya memendam rasa. Kevin dan Nara Senja dua sahabat yang sama-sama memendam rasa tanpa ada keberanian untuk saling jujur, takut persahabatan yang sudah lama hancur.
Di sisi lain ada Juned yang baru saja dikhianati oleh pacarnya sendiri menjalin hubungan diam-diam di belakang dengan shabatnya sendiri. Begitu juga dengan Tiara, tetap berusaha tanpa lelah mengemis cinta kepada Kevin yang hatinya tetap teguh mencintai sahabatnya sendiri, Nara.
Semesta mempertemukan mereka di kampus yang sama, Tiara dan Kevin sama-sama tergabung dalam komunitas pecinta alam. Juned di komunitas mendaki dan Nara aktif di komunitas menari.
Kevin dan Nara satu komplek ke mana-mana sering bersama, bahkan Nara patah hati Kevin yang selalu menemani hari-harinya sampai membaik. Keberanian Kevin untuk mengungkapkan perasaan kepada Nara tidak ada, padahal dalam hatinya terdalam selalu menuntutnya untuk segera mengungkapkannya, ketakutan akan persahabatan hancur disebabkan perasaan selalu menghantaui Kevin dan bahkan Nara sendiri, karena sejatinya mereka tidak mau berpisah harus tetap satu arah.
Saat kamu tidak berani memutuskan memilih sesuatu, kamu akan diputus-asakan oleh waktu.
Sampai pada akhirnya hadirlah Juned memberikan rasa baru kepada Nara. Dua orang kesepian yang sudah sama-sama pernah dipatahkan oleh pasangan masing-masing kini mulai menemukan jalan pulang setelah sekian lama menanti untuk bersinggah dalam pelabuhan yang dipenuhi kepastian hidup nyaman akan masa depan.
Pada saatnya, kesepian selalu digantikan dengan kesiapan.
Mendengar mereka jadian, membuat Kevin cembura buta tapi dia tetap bersikap tegar meskipun jauh di lubuk hatinya tersimpan rasa sakit tak tertahan. Bagaimana mungkin dia bisa bahagia melihat betapa romantisnya Juned dan Nara menjalani hubungan sedangkan dia hanya bisa diam memperhatikan dengan penuh rasa sakit.
Fase patah hati yang dirasakan oleh Kevin dijadikan peluang oleh Tiara untuk mendekati Kevin, setiap ada waktu luang Tiara akan mendekatinya meskipun respon dari Kevin tetap dingin. Sampai pada akhirnya Tiara tak tahan diabaikan, dia tumpahkan semua keresahannya, termasuk mengungkapkan perasaan cintanya kepada Kevin untuk yang kedua kalinya.
Nggak ada yang salah dengan cinta. Bahkan ketika kita terjatuh pada orang yang nggak ngerti kalau kita jatuh cinta padanya.
Setelah menumpahkan unek-uneknya, Tiara malu kepada Kevin takut dijadikan bahan tertawaan dan takut cintanya tak berbalas. Tanpa Tiara pikirkan kevin memberikan kesempatan kepadanya untuk menjadi pasangannya tapi secara perlahan karena kevin ingin belajar membuka hati.
Hubungan Juned dan Nara semakin hari semakin erat saja, sebaliknya hubungan Kevin dengan Tiara biasa saja terkesan kaku. Nggak ada peningkatan sama sekali.
Ketika Kevin dan Tiara sedang makan malam bersama untuk yang pertama kalinya, Nara men-telphone Kevin agar menjempunya di kampus karena di sana dia sedang sendirian. Tanpa berpikir panjang dan memikirkan Tiara, Kevin langsung OTW ke kampus menjemput Nara.
Sesampainya di Kampus, Nara menceritakan mobil jemputannya sedang diperbaiki dan Juned sedang istirahat untuk persiapan besok mendaki gunung. Nara tidak enak mengganggu pacarnya. Kevin pada saat itu berpikir, ouh jadi dia dijadikan cadangan.
Besoknya kabar yang tidak semua orang inginkan datang, Juned jatuh dari tebing dan meninggoy. Peristiwa inilah yang membuat Nara patah lagi bagaimana tidak setelah menemukan arah jalan pulang untuk berlabuh kini ia pergi jauh, padahal baru saja mereka singgah mengubur dalam-dalam masa lalu yang begitu suram.
Kevin kembali menemani Nara agar lekas membaik meskipun hubungan dia dengan Tiara terpending. Respon Tiara begitu sakit dan lelah mencintai seseorang yang tidak mencintainya balik. Maka dari itu dia berinisiatif untuk meminta kepastian lanjut perihal hubungannya dengan Kevin. Dan pada akhirnya, Tiara memutuskan untuk mensudahi hubungan yang penuh sandiwara, lalu pergi tanpa pernah kembali lagi.
Ada perasaan lega di hati Kevin dengan keputusan yang diambil oleh Tiara, karena jujur dalam hatinya Nara selalu yang utama. Di sisi lain, Kevin juga merasa bersalah kepada Tiara yang sudah baik selama ini bahkan tanpa disadari dijadikan pelarian di saat Nara menjalin hubungan dengan Juned. Terdengar kejam memang, tapi begitulah kenyataannya.
Persahabatan antara Kevin dan Nara kembali membaik seperti sediakala setelah kemarin-kemarin, sibuk dengan pasangan masing-masing. Keberanian untuk mengungkapkan perasaan kepada sahabatnya, kini mulai tumbuh di hati Kevin. Dia terinspirasi oleh muridnya ketika dia selesai magang menjadi guru, dengan berani seorang siswi bernama Aisyah mengungkapan perasaan kepadanya sambil memberikan setangkai bunga. Tentu ditolak oleh Kevin, syukurnya Aisyah memahami justru dia bahagia karena sudah berani mengunkapkan perasaannya.
Berkaca dari hal itu, dan peristiwa sebelumnya Kevin mulai mempersiapkan diri untuk mengungkapkan perasaannya kepada Nara sahabatnya tercinta. Di saat air hujan jatuh, mereka bermain hujan-hujanan. Dan di saat itu juga Kevin mengungkapkan perasaannya yang ternyata diterima oleh Nara meskipun dia tak bisa memungkiri bahwa di hati dia Juned masih nomor satu. Tapi itu tidak masalah, sebab dengan sendirinya itu akan memudar dan mereka bisa menjalani hubungan asmara seperti biasanya. Bedanya dulu sebagai sahabat sekarang sebagai satu paket sampai maut memisahkan.
Kekurangan dari buku ini, pas awal membaca kita bingung mengapa ini ada keterkaitan antara Juned, Nara dan Kevin. Kelebihannya, mengajarkan kita akan berani mengungkapkan perasaan. Karena lebih baik sakit di awal dari pada nanti dia akhir waktu tenggelam dalam penyesalan.
0 Komentar