Merantau Menuju Masa Depan

Foto bareng selepas acara milad pnf 2023
"Co, coba buatin quote soal lagu ini dong," kata Dohri kepada gue.

Gue mendengarkan lagunya sampai selesai untuk mengambil kata kuncinya, ternyata soal anak perantauan yang sedang berjuang.

"Ada, co?" Tanya Dohri memastikan.

"Calm, sini gue ketik."

Merantau tidak ada jaminan hidup nyaman seperti halnya di rumah. Tetapi akan ada jaminan mendapatkan teman, pengetahuan dan pengalaman untuk menyongsong masa depan.

Selesai mengetik quotes gue kembali berpikir perihal tugas. Tanpa gue ketahui Dohri men-share quotes itu ke SW dan grup mentoring LSP versi kedua. Gue perhatikan quote nya dalam-dalam sehingga lahirlah inspirasi buat menulis di blog. Anjay juga yah, gue teringat moment quotes si dia wkwk.

Anak rantauan, mungkin sudah tak asing di telinga kita. Dia rela meninggalkan rumah hanya demi menuntut ilmu, meskipun tidak ada jaminan untuk hidup nyaman layaknya di rumah.

Kadang gue berandai, di izinkan buat nge-kost kayak yang lain mungkin akan totalitas mengikuti segala kegiatan kampus yang sifatnya lebih ke esensial bukan seremonial. Tapi karena terkendala oleh beberapa hal, ya sudah jalani aja.

Merantau itu memang nggak ada jaminan hidup enak, kata siapa enak? Kalo enak kenapa nggak di makan wkwk. Pasti aja ada masalah-masalah kecil seperti: me-manage uang, me-manage waktu, sama ibu kost, bapak kost, dan lain sebagainya. Itu bagian proses, dan ketika kita berada dalam proses itu harus kuat-kuat sabar dalam beberapa hal. Kuat tidak disukai orang, kuat diberi tugas sama dosen, dan kuat ditinggalkan sama si dia pas lagi sayang-sayangnya wkwk. 


Jack Ma seorang motivator asal Cina dan pendiri perusahaan Alibaba pernah berkata:

Proses menuju sukses itu tidak mudah, tidak gratis dan tidak bahagia. 

 1. Tidak mudah

Bos gue pernah berkata, 'Saya haus sekarang, apakah air minum yang ada di depan kita akan datang sendiri, atau harus saya ambil?' Ya, gue jawab ambillah. 'Artinya apa, kata ambil tersebut di maknai suatu usaha yang dilakukan untuk mendapatkan air, nggak hanya mau doang.' Yeah, begitulah. 

Kita sebenarnya menyadari bahwa segala hal apa pun itu butuh usaha, cuman inginnya secara instant. Dalam kecamata Jack Ma ketika kita dalam fase menuju sukses itu nggak mudah, banyak hambatannya. Yang masalah itu bukan masalahnya, tapi bagaimana kita bisa mengelola masalah itu menjadi batu pijakan atau timbunan, tergantung yang memandang. 

 2. Tidak gratis

Gue datang ke kantin kampus mengambil satu botol minuman dan dua roti aoka tanpa membayar kluyur aja ke luar, apa yang akan terjadi? Maling!! Ending-nya gue bakalan digebukin. Mengapa bisa demikian? Karena gue nggak bayar. Begitu juga dengan kesuksesan nggak gratis kita harus membayar dulu dengan rasa capek, kecewa, dikhianati, terutama uang sih. 

 3. Tidak bahagia

Melakukan rutinitas yang berbeda dengan orang lain itu kadang tidak enak, kita harus kuat-kuat tutup kuping. Pasti akan dibenci, dicaci dan bahkan diabaikan. Seperti halnya di kelas aja kalau kita aktif banyak bertanya suka di pandang negatif, padahal kita melakukan hal itu buat berkembang, kalau hanya diam aja di kelas kapan berkembangnya. Iya aja kalo di luar kelas mencari pengetahuan baru sambil menggali di bidang tertentu, kalau nggak kapan berkembangnya. 

Bila kita sudah siap menerima ketiga hal itu, dalam kecamata Jack Ma berarti kita sudah selangkah lebih maju dari orang lain.


Kembali ke topik awal merantau itu nggak ada jaminan enak, tapi nanti kita akan dipertemukan oleh orang-orang yang satu perjuangan. Bahkan bisa jadi mendapatkan pasangan hidup seperti halnya Marry Riana, Maudy Ayunda, dan lain-lain, tapi fokus ke cita-cita dulu jangan ngarep ke sana wkwk.

Dengan mendapatkan teman yang satu perjuanganlah kita akan sama-sama menata masa depan dari sekarang. Dan kalau pun realitanya kita tidak mendapatkan teman yang satu perjuangan, lingkungan nggak mendukung, dan nggak dapat pasangan teruslah berjuang meskipun merasa kesendirian. Mungkin Tuhan mempunyai rencana lain buat kita, karena kesuksesan akan begitu berharga bila kita melewatinya dengan susah payah, bukan banyak keluh-kesah lantas menyerah.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement