"Co, kita mau request foto nih buat dimasukin ke blog." Kata Jihan mewakili yang lain.
"Yes pleasure." Jawab gue dengan logat yang masih acak-acakan.
"Hari ke berapa kita ngampus, Co?" Tanya yang lain.
"Ouh yah, ke empat puluh dua." Jawab yang lain.
"Untuk selanjutnya pantengin blog yah, entar gue post."
"Siaap." Jawab mereka serentak.
Entah gue harus bersyukur karena nggak kesulitan lagi mencari foto buat di posting, abisnya susah Co, apalagi kalau gue lupa, yeah namanya juga manusia biasa. Gue cari-cari foto yang tepat susah, ada foto ketua RT nggak pantes hahah. Bingung gitu gue. Atau gue harus menolaknya, toh gue juga bisa jepret sendiri. Hm... gue pilih bersyukur dah, karena jujur tanpa bantuan teman-teman yang lain gue nggak dapat bahan garapan yang didapat bahan harapan mungkin wkwk.
Pada mata kuliah kali ini gue kembali kesiangan. Dasar! Mahasiswa yang tak tahu diri, gue kesiangan lagi karena jadi kesayangan si dia itu tak mungkin. Pas gue masuk sudah ada Dosen, beruntungnya presentasi kelompok belum di mulai, jadi santai dulu nggak sih.
Presentasi kelompok pertama di mata kuliah Filsafat dan Teori Pls membahas soal kecakapan hidup. Apa itu cakap? Yaitu di saat kita pantun bakal dibalas, cakeep wkwk. Bahwa kecakapan hidup itu penting sekali agar meningkatkan keterampilan dan kualitas diri.
Di sesi tanya jawab gue mengangkat tangan, padahal gue bingung mau nanya apa. Parah emang. Gue bertanya, pelatihan kecakapan hidup itu program dari pemerintah karena termasuk pendidikan non formal, apakah setelah selesai menyelenggarakan pelatihan tersebut ada keberlanjutannya seperti misalnya masukan dana untuk membuat lapangan pekerjaan baru, atau ada selain itu?
Dan satu lagi, mengapa kalau kita lihat dalam kecamata kita sekarang banyak pelatihan-pelatihan yang setelah selesai acaranya, feed back ke peserta nggak ada, apakah karena metode pelatihnnya yang masih belum efektif atau karena hal apa? Hanya itu yang gue tanyakan, masih beralnjut sih diskusi panjang karena gue terus menghidupkan apinya biar nggak padam. Kalau padam, itu bukan diskusi melainkan orasi biasa.
Kelompok kedua mendadak tiba-tiba dipanggil untuk presentasi, hahah aneh emang. Gimana mau presentasi makalahnya belum jadi, bahkan Ppt-nya juga belum. Tapi gue salut mereka tetap maju presentasi. Sebelum presentasi si Azka sempat memohon kepada gue agar tidak bertanya, tak tanggung-tanggung dia ngajak deal-dealan, hahah kocak emang tuh anak.
Gue nggak gubris permohonan itu, mengapa? Karena gue mempunyai landasan yuridisnya dong. Yaitu, UUD tahun 1945 pasal 28E ayat ketiga menyatakan dengan jelas bahwa setiap warga Negara mempunyai hak untuk berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat.
Kedua, pasal 28F menyatakan bahwa setiap warga negara berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala sejenis saluran yang tersedia. Yeah, tanpa gue jelasin panjang lebar udah paham kali maksudnya.
Kelompok mereka membahas pendidikan usia dini. Salah satu ranah yang sebenarnya susah-susah gampang buat dipresentasikan. Gue bertanya kepada kelompok tersebut, mengapa kita harus sekolah Paud? Dan mengapa harus ada Paud kalau sudah ada pendidikan informal? Bukankah itu sudah cukup. Terakhir, mengapa harus ada Paud dengan tempat penitipan anak? Mengapa mereka tidak disatukan aja? Bukankah pada prakteknya sama aja? Gue hanya bertanya seperti itu, yang langsung di respon sama mereka dengan greget.
Di situ gue mikir mengapa namanya harus Paud yah? Apa mungkin ada makna dibalik itu yang harus gue teliti? Gaslah. Sambil memperhatikan pembekajaran pikiran gue ramai mencari jawaban tersebut, mengapa harua Paud yah? Entahlah.
Mata kuliah kedua sama presentasi. Cuman gue nggak dipilih buat bertanya, kalau kata ketua kelas mereka masih trauma dengan pertanyaan gue tadi, diberi kesempatan bertanya malah memberi tiga pertanyaan, padahal gue mempunyai alasan yang rasional mengapa bertanya seperti itu, ditambah landasan gue UUD tahun 1945 yang di atas Co, salah gue di mana? Entahlah.
Mata kuliah ketiga dipending karena Dosennya ada dadakan rapat. Jam kuliahnya diganti besok, gue sih it's okay aja yang penting jangan di hari sabtu-minggu aja. Karena tak ada mata kuliah, gue langsung pulang ke Rumah, tugas dan target gue masih banyak, termasuk chatan sama si dia wkwk.
0 Komentar