Santai Dulu Nggak Sih

Foto bareng saat TM ll Fakultas

Datang terlambat, pulang ingin cepat-cepat


Tadi pagi gue ada kumpulan di kampus, yaitum Tecnical Meeting (TM) Fakultas yang ke 2. Kebetulan gue ke bagian mozaik. Elo tahu kan mozaik? Otomatis gue harus pagi banget ke kampus.

Tapi sialnya gue bangun kesiangan jam 7 pas. Gue bingungkan, lanjut tidur atau siap-siap ke kampus, bodo amat kesiangan juga. Karena bingung, gue chat mentor fakultas kan. Datang jangan gue ke sana? Jawabannya simpel, datang aja katanya.

Jam 7 lewat gue nggak langsung mandi, tapi shalat Dhuha ada qunut-nya (Elo tahu kali maksudnya) selesai shalat gue nge-gym dulu, dengan santainya gue bilang. 'Setiap hal apa pun sudah di atur oleh Tuhan. Mungkin gue kesiangan ada hikmahnya.' (Jangan ditiru, gue lagi fase error emang punya pikiran seperti itu). Gue langsung mandi dan siap-siap ke kampus.

Yeah, gue berangkat jam 8 kurang 15 menit. Gue udah pasrah mau gimana aja nanti di sana. Elo tahu sendiri angkot jalannya gimana, kadang nge-tem dulu. Dan gue merasakan hal itu tadi pagi. 

Wih, makin siang aja kan, tapi gue mikir, yeah ini adalah suatu kondisi yang memaksa gue tetap calm, meskipun di depan akan ada beberapa hal terjadi. Termasuk diomeli kating, dijemur, dimarahi, disuruh maju ke depan. Mungkin. Gue tanggapi biasa aja seolah-olah semuanya akan baik-baik aja. Karena setiap ada masalah di situ ada solusinya.

Singkat cerita gue datang kan ke kampus, kira-kira jam 9 lewat. Gue masuk ke lapangan yang di sana sudah bergerombol maba duduk dengan kelompoknya masing-masing. Di belakangnya para kating dan panitia nge-baris.

Gue lewat depan kating kan, pura-pura PD aja gitu wk. Beruntungnya gue ke temu kating jurusan gue, tanpa pikir panjang gue datangi dia dan nanya kelompok gue di mana. 

Di saat nanya, ada beberapa pasang mata kating-kating lihatin gue, kayak mau nge-bully gitu njir. Tapi calm, dari awal gue sudah bodo amat dengan konsekuensi yang akan terjadi nanti.

Sama kating, gue diarahin nanya ke panitia yang berambut gondrong. Gue jalan dengan santai kan, kayak nggak punya dosa. Dan elo tahu nasib gue kayak gimana? Cuman diomelin doang.

"Elo telat yah, lain kali jangan telat lagi loh. Gue hukum nanti. Tuh, kelompok elo dibarisan sono." (sambil nunjuk)

Gue jawab kan "Sekarang aja boleh di hukum kok." Iya gue jawab kayak gitu dalam hati wkwk.

Tanpa diperintah 2 kali gue langsung otw dan ikut barisan. Missi selesai, dan gue nggak kenapa-napa njir. Yeah, ini sungguh pengalaman yang membagongkan.

Cuman respon temen-temen kelompok gue nggak enak dipandang banget njir. Kayak mau laporin gue terlambat ke MC. Gimana nggak terlambat coba, wong gue baru duduk sekitar 10 menit acara udah selesai wkwk. 

Foto bareng kelompok dulur 5
Selepas acara itu selesai, gue langsung istigfar. Karena banyak banget cewek-cewek cantik hahaha. Nggak, bukan itu. Gue sudah salah datang terlambat, bukannya menyesal ini malah bangga, kan bego bro.

Lain kali gue nggak mau mengulangi lagi, karena gue bukan keledai. Gue manusia biasa yang selalu mengutamakan santai dulu nggak sih wk. Karena menurut gue santai dulu itu harus, apalagi sambil di temani kopi dan seorang bidadari yang cantik rupawan bak Nisa sabyan, top banget.

Gue belum bisa membagi waktu kapan harus santai, kapan harusnya sat-set. Hasilnya di luar nalar kan. Yeah, gue harus berubah menjadi lebih baik lagi. Dan buat elo, jangan ikuti gue karena itu prilaku yang salah, tapi kalo mau coba-coba nggak apa-apa, damage nya asyik banget. Cuman, yeah konsekuensinya juga jurang banget. Pikir dua kali dulu sebelum memutuskan sesuatu, biar nggak menyesal di akhir waktu.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement