Follower Membludak, Tak Membuatku Banyak Bertindak

Aplikasi yang sering digunakan oleh anak muda sekarang memang bermacam-macam, ada yang pakai Tiktok, Instagram, Telegram, dan lain sebagainya. 

Gue sebagai anak muda, pasti dong ingin ikut andil karena kudu mengikuti perkembangan zaman. 

Awalnya sih gue lazy banget nambah aplikasi baru lagi, soalnya HP gue banyak banget penyimpanannya. Tapi karena desakan pas acara training student (pas itu materi tentang media sosial, dan kami kudu download aplikasi yang sedang viral) akhirnya gue download.

Pengikut gue di Instagram dikit banget, apalagi di Tiktok, cuman empat biji. Itu pun nggak semuanya lihat postingan gue (Sabar-sabar).

Gue sering katakan kepada diri sendiri, bahwa niat gue posting di Instagram dan Tiktok hanya menyampaikan pesan, bukan ingin terkesan apalagi terkenal.

Makin hari makin dikit. Di Tiktok gue hampir nyerah, tapi karena nasehat yang tadi terus nge-gedor-gedor untuk terus berkarya dan berkaya tanpa lihat hasilnya, akhirnya gue tetap lanjut. 

Nama akun Tiktok gue sengaja namanya pesan kilat! Kenapa? Gue ingin memberi kesan kilat, kan sekarang kita sedang di era cepat. Apalagi di Tiktok, udah beres tuh ceramah, maka langsung scroll lagi ke bawah, dan ke bawah. Nah, berarti postingan kita kilat dong, wong dilihatnya juga nggak lamat-lamat. Itulah alasan gue menggunakan nama pesan kilat.

Kemarin gue melihat follower masih empat orang, besoknya nambah satu, Alhamdulillah dong wkwk. Eh, besoknya lagi gue posting singkat stand up comedy Panji Pragiwaksono tentang masalah pendidikan di Indonesia, wih! Banyak banget yang lihat, dan ada yang membuat gue kian terhenyak. Banyak yang minta follower!

Buset! Gue terkejut! Dan tak tahu arah jalan pulang, aku tanpamu... Hahah! Kenapa nyambung ke lirik lagu yah.

Dibilang bangga, ya pasti. Dibilang senang, ya pasti. Dibilang bahagia, ya pasti. Di bilang, kapan sih elo berhenti dibilang. Gue ngaku! Senang banget, buktinya hati gue senam-senam (ih, apaan sih nggak nyambung banget)

Yang jelas, ini kudu disyukuri karena ini pasti karena-Nya. Gue nggak mau terlalu bangga dan bahagia sampai melebihi batas, apalagi kayak orang lain, langsung banyak sikap dan tindak. Nggaklah! Gue tetap nggak akan kehilangan jati diri.

Banyak emang sih orang-orang yang tadinya tidak terpaksa, setelah ramai follower dia terpaksa. Alih-alih menikmati, ini malah membuat dia semakin depresi. Shit! Gue ogah seperti itu.

Tetap calm tanpa banyak bersikap dan tindakan yang nggak jelas, itulah yang sekarang gue usahakan. Gue sadar, semakin gue mengikuti kemauan follower, maka gue tidak akan menikmati semua yang gue lakukan.

Intinya, tetap stay tanpa tergoda oleh pesona yang baru. Belajarlah dari yang sudah-sudah, agar tidak salah kaprah.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement