Bingung Dengan Perasaan


Ilutrasi foto dari depositphotos com

Perasaan kepada seseorang terkadang ada saja yang membuat kita tenang atau bertanya-tanya. Seperti halnya gue sekarang, kenapa yah bisa suka sama dia? padahal kalau gue gali lebih dalam lagi dengan berbagai macam pertanyaan, tidak bisa jawab tuh gue. Jawabannya mentok banget. apa coba? gue nggak mau memikirkan. 

kemarin, selama seminggu gue dekat dengan dia karena kami satu acara. Ini kesempatan emas dong buat gue. ya, maksudnya, kesempatan untuk memepertanyakan lebih dalam perihal perasaan ini. Gue amati dia sambil bertanya ke lubuk hati gue yang paling dalam, semakin gue tanya semakin gue bingung bos. karena nggak dapat jaawaban, aneh banget kan? harusnya tuh, karena gue langsung observasi secara live jawabannnya juga nggak nge-ghosting euy. 

Permasalahan gue nambah dua kali lipat. Pertama karena gue belum dapat jawaban. kedua, bingung dengan diri sendiri kenapa gue nggak bisa jawab. masalah ini setiap hari tidak pernah terpecahkan, gue resah dong kenapa nggak pecah-pecah? eh, setelah gue kaji lebih dalam ternyata gue belum meniup balonnya pantesan nggak pecah-pecah. atau, mungkin selama di acara ini gue rajin banget minum air putih, efeknya tidak pecah-pecah tuh masalah. (nggak nyambung yah, wkwk)

Sepi dalam diam, sambil melihat dia tersenyum tidak juga berbuah jawaban. Duh, pusing juga memikirkan. Yang gue rasakan bukan hanya bingung bos, tapi kembang kempis tuh dada. ketika melihat dia tersenyum (kepada orang lain) hati gue berdesir. eh, ketika melihat dia diam-diam pertanyaaan yang tadi datang lagi membabi-buta. 

Terus, solusinya gimana bos?

kalau ditanya solusi sih gue juga bingung bos. kan gue sudah bilang di atas tadi, elo mengerti nggak sih dengan apa yang gue rasa? pahamilah sedikit. oke, jadi begini saja bos. perihal perasaan ini mungkin kita harus bawa santai. Iya, gue tahu kalau elo mau secepatnya mendapatkan jawaban yang pasti. Tapi bro, belum saatnya. nanti sajalah, kita tunggu jawabannya. 

Bukankah, Lao tzu pernah berkata: jangan terburu-buru, nanti juga ada waktunya. Nah, lantas mengapa kita memaksakan sesuatu yang belum waktunya? Tunggu dulu dengan santai, nikmati prosesnya. 

Sekarang rubahlah pertanyaan kita yang tadinya, kapan waktunya kita mendapatkan jawaban? Menjadi, apa yang harus kita lakukan untuk mengelola proses ini? beres euy. Kalau kita hanya mempertanyakan kapan waktunya, itu akan menyiksa kita bos. Dan siksaan itu juga akan menggangguu aktifitas kita nanti. seharusnya kita menggunakan waktu tersebut untuk melakukan aktifitas yang bermanfaat, bukan menunggu jawaban yang belum pasti datangnya kapan. Makannya kita ke lokasi kedua saja, yaiu memepertanyakan bagaimana kita mengelola proses ini.

Sesuatu hal apa pun, jika kita kelola dengan baik akan merubah sesuatu tersebut menjadi baik. Itu hukum alam yang tida bisa kita bantah. Kita harus kelola proses menyukai dia dengaan sebaik-baiknya. semisal dataang ke rumahnya, lalu mengungkapkannya (haduh, nggak gitu bos!) banyaklah caarnya masa ingin dikasih tahu euy. Pokonya kelola saja sekreatif kita pasti bisalah, menyukainya saja bisa masa mengambi sisi postifnya nggak bisa? kan aneh bos.

Gimana, sudah puas nggak dengan jawabannya?

Belum sih, karena tidak dijelaskan secara gamblang banget. Tapi biarlah, buat apa dijelaskan secara gmblang kalau endinya dia sayang kepada yang lain. Haduh, tuh kan curhat. Jadi begini saja, kepuasan itu kembli kepada diri masing-masing, jika beum pus dengaan tulisan ini, gue senang dong karena masih ada kesempataan buat gue menulis lagi hehe. Sederhananya sih masih punya bahan. soalnya kalau bahannya habis, apa yang ingin kita utarakan bos.

kesimpulannya, perasaan ini9 tak perlu kita kaji lebih dalam lagi. Toh, kita sudah observasi secara live hasilnya nggak ada. Alih-alih mendapatkan solusi, kita mendapatkaan masalah baru lagi. Jadi, nikmati dan kelola saja dengan sebaik-baiknya.


Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement