Review Novel Peluang Kedua Karya Agnes Jessica

Nama Penulis  : Agnes Jessica
Isi                       : 212
Penerbit            : Gramedia Pustaka

Hidup di Kota membuat dia hedonis, kegiatannya sehari-hari hanya mabuk-mabukan, narkoba, dan lain sebagainya. Namanya Inez umurnya baru delapan belas. Dia salah satu penyanyi top, namun sayangnya tingkah prilakunya begitu bebas, club adalah tempat nongkrongnya.

Malam hari, setelah dia pulang dari club mengalami kecelakaan karena mabuk berat. Di saat itulah kehidupannya berakhir.

Ketika Inez membuka matanya dia berada di dalam sebuah kegelapan, imajinasinya meramal apakah dia sudah mati? Lalu, ada salah satu suara yang mengejutkannya. Suara itu memberitahunya tingkah lakunya selama di Dunia begitu jelek bahkan amalan kebaikan satu pun tak ada. Dan, Inez pasrah pasti dia akan masuk ke Neraka.

Tetapi, dugaan itu salah. Ada sepucuk harapan yang dia dapatkan untuk hidup kembali menebus kesalahan-kesalahannya dulu. Dia diberikan peluang kedua hidup lagi, dan salah satu syaratnya adalah dia hidup dalam diri gadis yang tak dikenalnya.

Dia adalah Anis. Seorang pembantu yang lugu. Mau tak mau harus di terima. Ini artinya dia harus berjuang dari nol memulai kehidupan yang baru.

Tentunya banyak ketidaknyamanan yang dia rasakan, hidupnya yang hedonis berbalik menjadi sederhana. Dia terus mematut-matut dirinya di cermin dan menyadari betapa tidak menarik penampilannya sekarang.

Bekerja sebagai asisten rumah tangga membuat dia harus menerima, namun ada yang dia tak tahu, ternayata majikannya telah meninggal dunia di saat dia sakit. Akhirnya dia memutuskan untuk datang ke sana ke tempat dia bekerja.

Di sana, di rumah yang besar dan megah ternyata hanya ada dua asisten rumah tangga, istri majikannya telah pulang ke Jakarta. Dan katanya, Rumah ini akan dijual. Sontak! Dia terkejut dengan kabar itu. Karena kalau Rumahnya di jual, maka otomatis dia dan kedua asisten rumah tangga yang lain tidak akan bekerja lagi di sini.

Mereka pun cemas takut itu benar-benar terjadi. Rumah ini akan dijual setelah anak majikannya pulang dari Canada. Di saat dua temannya cemas, Inez mencari cara agar anak majikannnya berbesar hati untuk tidak menjualnya. Salah satu caranya adalah, dia harus bernegosiasi dengannya langsung namanya Alex.

Setelah Alex datang, Inez langsung bernegosiasi dengannya. Tapi bukan Kemenangan yang dia dapatkan, tetapi tantangan. Ya, Inez bersepakat untuk ikut Alex ke Jakarta menjadi Pembantu selama sebulan. Jika di Jakarta selama sebulan tidak melakukan perubahan, maka dia akan di pulangkan plus Rumahnya akan jadi di jual.

Di Jakarta, Inez tampak bahagia. Karena itu artinya bisa bernostalgia meskipun dengan jiwa yang berbeda.

Tugas Inez bukan hanya menjadi OB di Perusahaan merekam album musik. Tapi dia juga membuat kesepakatan yang baru dengan Alex yang sekarang jadi Direkturnya yaitu mencari orang dalam terkait kejanggalan yang terjadi di Perusahaan.

Karena, Perusahaannya sekarang sedang mengalami masalah yang kalut, mempunyai  hutang dua meliar ke bank. Ayah Alex sampai serangan jantung mendengar kabar itu, untuk itulah dia mau menyelidikinya.

Bagi Inez mencari informasi dari para pegawai perkara yang mudah, dia tinggal meminta bantuan temannya untuk menguping segala pembicaraan pegawai. Lantas, mencari bukti yang konkrit.

Dari hari ke hari, kehidupan Inez (yang sekarang jadi Anis)  berubah. Identitasnya tetap dia rahasiakan tanpa dikenali oleh siapa pun. Badannya dia rawat dengan baik sehingga tidak lagi menjadi Anis yang lugu dan terkesan tak terurus.

Bakat menyanyinya terus dia kembangkan sehingga ketika ada kesempatan seleksi penyanyi top dia ikutan. Dia sudah nyaman dengan dirinya sekarang setelah menyadari perbuatannya dulu sangat jauh menyimpng dari nilai moral dan agama. Ia menyadari bahwa dulu melakukan hedonisme dan pergaulan bebas karena lingkungan. Yang tadinya coba-coba hingga menjadi terbiasa.

Hidupnya dulu begitu tak mempunyai arah tujuan yang jelas, sehingga dia masuk ke dunia yang sia-sia. Beruntunglah dia masih diberikan kesempatan yang kedua untuk memperbaiki kesalahannya dulu.

Nilai positif dari novel ini:

 1. Gunakanlah masa muda dengan sebaik-baiknya.
 2. Dengan kesusahan kita akan tahu siapa teman yang sejati.
 3. Dekatlah dengan keluarga agar kita tidak masuk ke pergaulan bebas.
 4. Jangan coba-coba melakukan pergaulan bebas, sebab kau akan lepas landas ke arah yang tak jelas.
 5. Hidup itu sekali, maka perbanyaklah aksi

Ini adalah buku yang membuat kita sadar akan pentingnya hidup tanpa menyia-nyiakannya. Karena hidup itu adalah anugerah sekaligus amanah yang harus kita jalani sebaik-baiknya.


Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement