Di Sekolah, Harus Jadi Nakal Atau Baik Sih?

                    Sumber ilustrasi dari internet

Baik dan buruk adalah dua pasangan yang tidak pernah terpisahkan. Begitu juga aku dan kamu tidak pernah bisa terpisahkan, kecuali, kau memilih untuk pergi wkwkw.

Bro! Pernah nggak sih elo ketika nongkrong dengan teman-teman, ada bilang kayak begini.

"Kata gue juga apa, masa sekolah itu harus nakal biar kita setelah lulus punya story yang kece."

Kita yang denger kalimat itu pasti hanya ngangguk. Padahal dalam hati sedang gibahin dia.

Menurut gue yah, kalimat itu ada benarnya juga sih. Tetapi, ada tidak benarnya juga. Karena kalimat itu takutnya bisa memprovokasi orang yang tadinya baik menjadi buruk.

Seperti halnya tadi, kalimat itu kayak merangsang kita untuk melakukan masalah gitu. Biar punya cerita setelah lulus sekolah. Padahal, itu perlakuan yang tidak baik!

Nah, bro! Kalau misalnya ada teman elo yang bilang kayak gitu, jangan di balas deh. Sia-sia elo membela diri di hadapan orang seperti itu, lebih baik duduk calm wae sambil berdoa dalam hati semoga mulut dia keluar busa.

Begini yah bro, kalimat itu selalu dilontarkan oleh orang yang katakanlah tidak baik. Dan mereka mengatakannya cemen banget deh! Hanya di tongkrongannya doang, nggak di muka umum. 

Coba deh elo ajak dia buat ngumpul sama orang-orang yang baik, apakah dia berani mengatakan seperti halnya tadi? Belum tentu. Palingan dia bakalan menyesal karena telah menjadi nakal. Mengapa? Karena ketika dia melihat orang-orang yang se-umurannya sudah mapan dalam segi pemikiran sedangkan dia tidak, maka pastinya ada sedikit penyesalan terhadap apa yang telah dia lakukan dulu.

Jadi kayak begini bro. Kalau misalnya orang yang baik (mentalnya belum kuat) berkumpul dengan orang yang nakal, pastinya dia akan termakan kata-kata yang tidak seharusnya dilontarkan tadi. Begitu juga sebaliknya, orang yang nakal akan termakan oleh kata-kata orang baik, jika berkumpul dengannya.

Terus kalau misalnya di Sekolah kita harus bagaimana, menjadi nakal atau baik?

Menurut gue, ya, jadi baik. Abaikan orang-orang yang memberi nasihat kepada kita untuk melakukan hal-hal yang tidak baik. Hiraukan saja kata-kata mereka yang mengatakan bahwa kita tidak punya cerita setelah lulus. Toh, lagian buat apa kita membagikan cerita yang tidak baik kepada adik-adik kelas kita.

Lebih baik, kita membagikan cerita yang baik kepada adik kelas kita. Biar apa coba? Biar dapat menginspirasinya. Ada pun cerita yang tidak baik, cukup dijadikan kenangan saja bagi diri kita karena itu adalah bumbu kehidupan yang pastinya setiap orang sudah pernah merasakan.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement