Krisis Kesadaran Lingkungan


Banyak orang-orang yang cinta lingkungan, tetapi setelah kita lihat di kehidupan sehari-hari dia munafik. Ya, munafik. Contohnya, ketika dia melihat sampah yang berserakan apakah dia mengambil sampah itu, lalu membuangnya? Kebanyakan sih nggak. Malahan santai-santai aja. Ini parah Men. 

Katanya sih Cinta, tetapi kenapa nggak merawat dan peduli kepada lingkungan sekitar. Kita lihatlah orang yang pacaran, pasti! Mereka saling peduli satu sama lain. Begitu juga dengan lingkungan, kalau kita peduli kepadanya secara otomatis dia juga akan peduli dengan kita. 

Sekarang kita lihat perisitiwa alam yang terjadi. Gempa Bumi, Longsor, dan Tsunami. Umumnya hal itu terjadi karena tingkah laku manusia yang sekarep maneh wae. Lihat sampah bukannya dipungut, ini malah didiamkan. Ini kan kasihan si sampahnya bro. Seharusnya kita memungutnya dan memasukkannya ke tong sampah. Agar apa? Ya, agar si sampah tidak kedinginan euy. Hujan kehujanan, panas kepanasan, dingin kedinginan. Kasihan bro! Di mana sikap pri kesampahan kita sih?! Di mana? Entahlah, gue juga bingung mau jawabnya euy.

Bro! Banjir itu kan terjadi biasanya karena numpuknya sampah yang membuat air menggenang, tidak berjalan normal seperti biasa. Iya kan? Elo tahu nggak kenapa sampah-sampah itu mengahalangi air untuk mengalir? Nggak tahu yah! Mungkin, si sampah balas dendam sama kita bro. Jadi ceritanya kayak gini.

Sampah 1 : Bro! Parah banget yah manusia-manusia tidak menempatkan kota ke tempat sampah dengan layak. Dingin tahu ih!

Sampah  2  : Benar. Alih-alih membuang ke tong sampah biar kita nggak dingin, eh, ini malahan santai aja. 

Sampah 1 : Mereka tidak peduli dengan kita. Maka bagaimana kalau kita berikan pelajaran kepada mereka?

Sampah 2 : Ide yang brilian. Tapi dengan cara apa yah?

Sampah 1 : Alah, gampang Boy. Kita kirimkan banjir!

Akhirnya, banjir pun benar terjadi.

Banyak sekali korban yang tak terelakkan. Ada yang korban rumah, baju, anak, kambing dan, korban perasaan. Semuanya terbawa oleh arus. 

Kita ini sedang krisis kesadaran lingkungan bro! Siapa yang perlu disalahkan. Apakah pemerintah? Atau, anak Pramuka? Bukan. Yang salah adalah saya pribadi karena belum memberikan solusi.

Mari! Kita tak cinta alam, tapi ketika kita melihat alam mulai rusak karena ulah manusia, kita langsung bertindak dengan bijak.

Mari! Kita tak peduli akan lingkungan, tapi ketika kita melihat sampah berserakan, kerusakan-kerusakan terjadi kita langsung beraksi untuk segera memperbaiki.

Mari! Kita tak cinta alam, seperti kita tak tahu rumus oksigen tapi kita menghirupnya setiap saat.

Tentunya, menumbuhkan kesadaran lingkungan itu butuh perjuangan yang sungguh-sungguh. Dan satu lagi, jangan gengsi ketika kita membersihkannya. Insya Allah kalau kita tulus melakukannya, akan dibalas oleh Allah dengan pahala yang berlipat ganda.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement