Untukmu Yang Sekarang Aku Suka

Perasaan memang terkadang membuat diri kita kepikiran sampai meriang. Bagaimana tidak meriang, setiap saat kita sering dihujam dengan berjuta-juta pertanyaan di kepala. Kenapa kita bisa suka sama dia? Alasan terbesar kita apa sampai terpikat dengan dia? Pertanyaan yang semacam itu terus berputar-putar di kepala bagaikan sebuah detik jam di dinding. Sesekali kita tersenyum sendiri tanpa mengajak teman kita yang sedari tadi memperhatikan. Kita mulai tidak fokus kepada hal-hal yang serius karena pikiran kita terlalu banyak didominasi tentangnya. Aih, itulah perasaan. Membingungkan tapi menyenangkan.

Seperti halnya sekarang. Aku sedang dilanda rindu padamu. Senyummu yang manis, selalu terbayang-bayang dipikiranku. Sehingga membuatku selalu tersenyum sendiri. Tak kuhiraukan pandangan orang yang menjuluki aku gila karena sering senyum sendiri. Sebab, mereka tidak tahu dengan apa yang sedang aku rasakan. Mungkin, nanti mereka akan merasakan seperti apa yang sku rasakan sekarang.

Kita memang sama-sama diam. Memendam perasaan yang datang ini. Sesekali kali sering bertemu pandang, lalu sama-sama saling tersenyum dengan penuh arti. 

Kita tidak tahu perasaan ini kapan berakhir, apakah nanti atau esok lusa. Kita tidak tahu. Dan kita tak perlu memprediksi semua ini. Biarlah semua ini berjalan dengan tenang, dan pergi dengan tenang juga. Tanpa ada hambatan dan penghalang. 

Untukmu yang sekarang aku suka. Terima kasih telah mengisi kekosongan hati ini. Meskipun aku tak tahu entah sampai kapan perasaan ini bertahan. Jika nanti waktu memisahkan kita, semoga kita dapat saling menerima. Sebab semua ini sudah skenario sang pencipta. 

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement