Setelah Ada Derita Pasti Akan Ada Bahagia

Sumber ilustrasi dari  republika.co.id

Pagi ini cuaca begitu cerah, mewakili hati-hati yang sedang terpatahkan. Atau mewakili jiwa-jiwa yang sedang merasa kesepian. Kesepian? Ya, kita sering dilanda rasa kesepian. Hanya karena merasa sendirian, dikhianati oleh teman, sibuk dengan beberapa tugas. Kita menjadi cemas. Itulah kehidupan.

Hari ini kita dapat tertawa bahagia. Esok lusa nanti, apakah kita dapat bahagia lagi? Atau, dua jam ke depan kita akan tetapbahagia? Belum tentu.

Begitu juga dengan penderitaan. Kita sekarang dilanda derita yang begitu menyakitkan, karena sahabat yang kita agung-agungkan menjadi pengkhianat dan tak mau mendengarkan nasehat-nasehat yang kita tuturkan. 

Kita menderita sejadi-jadinya, menyalahkan diri kita sendiri karena telah gagal membawa dia ke jalan yang lurus. Lalu melukai diri kita sendiri. Ketahuilah. Itu bukan salahmu.

Seharusnya kamu bersyukur, dan berterima kasih kepada Tuhan. Ternyata sahabat yang kamu agung-agungkan, sahabat yang kamu sayangi, bahkan kamu anggap dia itu sangat peduli kepadamu. Ternyata dia hanya main-main saja. 

Di depanmu mungkin dia berpura-pura baik, bahkan sangat peduli dengan masalah yang kamu ceritakan. Tapi dibelakangnya? Ia tertawa melihatmu menderita dengan masalahmu. Ya, itulah seorang pengkhianat.

Untuk itu, bersyukurlah dengan apa yang terjadi ini. Lepaskanlah dia sejauh-jauhnya. Biarkan dia bahagia dengan kehidupan yang dia pilih. Jangan pernah pedulikan lagi bagaimana keadaan dia sekarang? Tapi pedulikanlah keadaanmu sekarang. Kamu berhak menjadi orang yang bahagia. 

Gantilah kesepianmu dengan melakukan rutinitas yang membuatmu bahagia, apa pun itu. Dan lihatlah ke sekelilingmu, masih banyak orang yang peduli kepadamu. Ia dengan tabah, memahami sikapmu. Dan senantiasa menghiburmu untuk kembali tertawa bahagia melepaskan masalah yang sedang kamu alami. 

Pedulikanlah kehadirannya, jangan pernah kamu mensia-siakannya.

Tuhan sengaja memisahkanmu dengan sahabatmu yang bertopeng dua itu. Agar kamu tidak menjadi alat main-main. Bukankah dia mempermainkamu? Dengan tega dia mengkhianati dan ikrar janji dengan kesepakatan yang telah kalian rangkai.  

Lalu, setelah kamu terluka dengan sikapnya. Ia pergi meninggalkan, bahkan tidak lagi peduli dengan keadaanmu sekarang. Saat dia tinggalkan.

Sudahlah. Sekarang semesta sedang memihak kepadamu. Yaitu memberitahu bahwa sebenarnya sahabatmu itu tidak benar-benar tak mau bersama denganmu. 

Percayalah dengan apa yang dikatakan oleh kata-kata orang. "Setelah dia hilang. Pasti akan ada yang datang." Ya, barangkali Tuhan akan mempertemukanmu dengan orang yang tepat. Orang yang setia menemanimu dalam suka dan duka. Percayalah itu, pasti! Akan terjadi. 

Terbukalah dengannya, berbahagialah dengannya. Kamu pantas berbahagia. Kuburlah dalam-dalam rasa sakit yang selama ini kamu pendam. Ceritakanlah semua masalahmu kepadanya, dia pasti akan memberikanmu saran.


Dan jangan pernah merasa tertekan dengan pikiranmu. Buanglah jauh-jauh tekanan itu. Tak baik kamu memeliharanya. Lebih baik, memelihara kebahagiaan bersama orang-orang yang setia meluangkan waktu bersamamu. Semua itu, pasti kamu akan dapatkan. 

Entah sekarang kamu sudah mendapatkannya, atau belum? Jika sudah, bersyukurlah. Jika belum, tunggulah kehadirannya sambil fokus memperbaiki dirimu.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement