Belajarlah Santai



Guys, untuk santai dalam sebuah feeling ternyata tak semudah membalikkan telapak tangan. Sulit banget deh. Tapi tantangan juga sih. Ya, hitung-hitung belajar aja. Kalau santai dalam sebuah masalah, itu cukup menantang sih. Nah kalau soal feeling kepada seseorang ini menantang banget deh. Kita bukan hanya dituntut untuk menghadapi saja, tapi juga dituntut untuk mengambil hikmah di dalamnya ketika kita sudah meruntuhkan feeling ini. 

Entah kenapa yah gue masih belum berdamai dengan feeling ini. Ya, mungkin butuh waktu untuk benar-benar damai dengan feeling ini. Bagaimana caranya yah? Sebenarnya gue sudah susun beberapa strategi sih untuk mengatasi perkara ini. Tapi maaf yah gue nggak bisa mengungkapkannya. Mengapa bisa demikian? Karena gue lazy bro. Ya sudah, karena gue lazy, ya, lazy aja. So, jangan paksa gue buat menuangkannya di sini. 


Pikiran gue tuh sering aneh bro. Hm... gue punya ramalan bahwasannya dia juga sedang rindu sama gue. Padahal aslinya? Belum tentu. Lagian, buat apa gue prediksi apakah dia peduli sama gue atau nggak. Percayalah! Itu hanya buang-buang waktu aja. Lebih baik buang rindu ke buku jurnal, atau dijadikan karya tulis. Itu kan epic banget deh. Makannya buat elo nih yah. Boleh saja elo memikirkan dia sekarang. Boleh. Nggak ada yang larang kok. Kalau ada, gue tanggung jawab deh. Saran gue satu, pikirkanlah dia dengan kadar yang sedikit. Jangan berlebihan. Kenapa? Takut elo nyaman lagi, lalu patah hati lagi ketika melihat dia berjalan dengan pacar barunya. 

Nanti dia bahagia, elo terluka. Dia bersedih, elo juga sedih. Kan nggak seimbang banget. Ya, walaupun dia bersedih dan elo bersedih tapi itu tetap nggak adil. Kenapa? Kan nggak ada yang bahagia. Kalau dia bahagia elo terluka, itu baru adil. Dan nantinya, elo bahagia dan dia terluka karena ulah pacar barunya itu adil. Jadi, skornya satu poin satu poin. 


Kalau dia yang memilih pergi, dan bahkan berubah sikap dengan sendirinya. Santai aja. Berarti dia sudah nggak mau dekat dengan elo bro. Tenang, nanti akan ada orang yang datang lagi kok. Tugas kita sekarang adalah tetap santai menerima kenyataan ini. Dan kembali melangkah. Insya Allah elo pasti! Akan mendapatkan yang terbaik. Atau barangkali dia mulai berubah menjadi baik, dan dipertemukan lagi dengan elo. Toh bisa saja terjadi kan? 

Ya sudah. Intinya tetaplah santai. Gue tahu ini berat. Makannya kita melangkahlah secara perlahan tapi pasti. Dari pada tergesa-gesa tapi hanya setengah hati. Ingat! Pak Jokowi pernah bilang. 'Berhenti boleh. Di detik pertama, detik kedua, Kemudian melangkah lagi.' Maksudnya kita boleh berhenti di detik pertama dan detik kedua sementara waktu. Lalu kemudian melangkah lagi.

Jadi, untuk sementara waktu. Biarkanlah kita bersedih dulu. Hempaskan semua kekesalan yang kita rasakan. Itu wajar. Lalu setelah itu kita kembali bangkit lagi. Jangan pedulikan lagi dia, kita pedulikan diri kita sendiri. Suatu saat nanti, pasti! Akan ada seseorang yang datang. Entah kapan kita bertemunya. Hanya waktulah yang bisa menjawabnya. Sekarang, kita bahagiakan diri kita sendiri dulu, setelah ketemu dengan dia baru bahagia bersamanya.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement