Hari Ke Seratus Lima Puluh Lima Ngampus

Foto saat kajian
"Elo kenapa nggak masuk di mata kuliah pertama, Bang?" Tanya Mirza kepada gue, ketika masuk kelas mengikuti mata kuliah kedua.

"Yeah, ketiduran." Balas gue, yang direspon kocak banget bisa-bisanya loh. Gue tanggapi senyum aja dah, kocak emang.

Tadi Pagi, ceritanya gue mau mandi, eh di dalamnya ada yang lagi mandi, gue kembali lagi ke kasur untuk tiduran. Elo tahu tiba-tiba bangun jam berapa? Jam tujuh lewat cuy, sedangkan mata kuliah dimulainya jam tujuh tiga puluh. Ya udah, gue lanjut tidur lagi kan. Tebak, bangun-bangun gue jam berapa? Jam sepuluh lewat cuy.

Gue langsung mandi, shalat dhuha plus qunut hehe, lalu belajar mandiri. Kocak bat dah, bisa-bisanya hal ini terjadi. Yeah, gue mengakui dengan sebesar-besarnya bahwa tindakan yang gue lakukan itu salah banget, tidak mencerminkan seorang pelajar yang menuntut ilmu. Maka dari itu, gue harus jadikan evaluasi dan belajar lagi biar bisa bertransformasi.

Hari Ke Seratus Lima Puluh Lima Ngampus, mata kuliah ada dua, yaitu: Perubahan Sosial dan Perencanaan Program PNF. Untuk mata kuliah pertama, seperti yang gue sampaikan di atas tidak masuk kelas karena malas dengan dalih ketiduran hehe.

Mata Kuliah kedua, Perencanaan Program PNF dilaksanakan secara offline pukul 14:45 WIB. Sebelum berangkat ke kampus, gue fokus dulu menyicil tulisan cerpen yang belum juga kelar. Gue menganalisis untuk tugas hari ini ada empat tulisan yang harus gue selesaikan. Pertama, tulisan hari ke seratus lima puluh empat ngampus. Kedua, hasil Mentoring Lingkar Study Pekanan (LSP) nanti bersama mente. Ketiga, hari ke seratus lima puluh lima ngampus (yang ini tulisannya hehe) Dan yang keempat, meneruskan cerpen lagi biar cepat kelar.

Gue berpikir, harus mencari strategi yang efesien agar target ini selesai, minimal tiga tulisan dah. Apakah itu berhasil? Yeah, untuk cerpen gue alihkan dead line-nya besok aja biar bisa tidur nyenyak, soalnya besok ada mata kuliah yang jadwalnya pagi cuy, ya kali gue nggak masuk lagi wkwk. Kan jatah Alpha gue tinggal satu lagi.

Pembelajaran di kelas hanya menjelaskan tugas baru lagi, di mana kami dari kelompok masing-masing membuat satu program untuk kemudian dipraktekkan. Prorgam yang diusung oleh kelompok gue adalah, pelatihan minat membaca buku. Kocak emang, bisa-bisa mereka setuju dengan saran yang gue tawarkan haha.

Selesai pembelajaran, gue shalat Ashar dulu di Masjid Kasunyatan Kampus. Eh, iseng-iseng gue ikut Kajian Silaturahmi Bareng Ustadz (SILABUS) yang diselenggarakan oleh DKM Masjid berkolaborasi dengan Himpunan Jurusan Pendidikan Khusus. Ujung-ujungnya gue nggak jadi observasi cuy, dan bahkan nggak menyicil cerpen. Kocak emang dah.

Setelah shalat magrib, gue menunggu para mente untuk mentoring yang ternyata mereka datangnya setelah shalat Isya cuy. Oh yah, sebelumnya sambil menunggu para mente, gue berbincang santai dengan Ketum UKM L-Ship membahas pergerakan L-Ship selanjutnya seperti apa. Lumayan seru sih, karena kami sama-sama beradu gagasan terkait pergerakan UKM L-Ship ini.

Mentoring dimulai setelah shalat Isya, gue kira nggak bakalan kondusif, ternyata kondusif bat dah, bahkan diskusinya berjalan dengan baik. Oh yah, yang bikin gue terkejut adalah, ada dua mente yang full effort hadir. Pertama, Suhada rela datang dari Rangkas ke Kampus hanya untuk mentoring. Dan yang kedua adalah Firdaus, yang rela datang dari pandeglang ke Kampus, padahal awalnya dia izin tidak bisa mengikuti mentoring.

Gue pulang jam setengah sepuluh, tadinya mau bareng si Ibad pas jam sembilan. Berhubung dia bilang, sudah jalan duluan dan posisinya sudah ada di Tembong, ya udah nggak jadi. Gue berarti pulang naik angkutan umum Bis. Entah kenapa dah, setelah lama gue menunggu sekitar setengah jam, belum kunjung juga tuh Bis, padahal biasanya jam Sembilanan cepat dah.

Tiba-tiba ada yang manggil gue dari samping kiri, membawa motor. Gue alihkan muka, lah ini benaran si Ibad? Bukannya dia sudah pulang duluan? Tanya gue dalam hati. Ternyata, iya cuy. Katanya di Tembong tadi dia berhenti dulu mainin HP sampai tak terasa menghabiskan waktu tiga puluh menit. Kocak bat dah kata gue, bisa-bisanya itu terjadi.

Se-sampainya di Rumah gue nyantai dulu sebelum tempur menyelesaikan tiga tulisan sekaligus. Alhamdulillah kelar, jam tiga dini hari wkwk. Tinggal gue memastikan diri harus bangun awal biar tidak kesiangan lagi mengikuti pembelajaran mata kuliah. Ya Tuhan, semoga gue bangun dah.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement