Aku tahu kau di sana juga sedang berjuang sepertiku, cuman hanya beda gelanggang. Setiap gelanggang pastinya beda peluang dan ancaman.
Kau pernah berkata kepadaku, gelanggangmu banyak ancamannya, tapi sedikit peluangnya. Hal inilah yang terkadang membuatmu terkadang malas untuk bertarung.
Sebenarnya, yang kau rasakan itu sama seperti yang kurasakan. Aku menganggap gelanggangmu mudah, bahkan banyak peluangnya. Tapi, terhadap gelanggangku sendiri susah, ribet, dan sukar untuk dilewati.
Dulu aku mempunyai pikiran seperti itu, namun, setelah kukaji dalam-dalam ternyata itu hanya sebuah penghalang untuk kita menang di gelanggang.
Itu adalah hambatan kita agar terkecoh dari gelanggang sendiri. Alih-alih kita fokus ke pertandingan, kita menyerah dengan keadaan.
Mulai sekarang, berhentilah berpikir seperti itu karena itu keliru. Fokuslah ke gelanggangmu sendiri, jangan lengah dan terkecoh dengan gelanggang orang lain.
Mari! Kita tuntaskan pertandingan ini, kita menangkan di gelanggang sendiri, sebelum kita bertanding di gelanggang yang sama.
0 Komentar