Pesan Pak Murdi: Kita Kudu Menanam Saham Kebaikan

            Sumber ilustrasi dari  dekto.com

Kebaikan adalah suatu hal yang harus kita lakukan, terlepas kita terpaksa melakukannya atau tidak. Sebab, jika kita tidak memaksakan kebaikan itu tidak akan terjadi.

Ibarat seorang Petani menanam padi, terlepas dengan terpaksa atau tidak menanamnya, pasti Petani tersebut akan menanam. Karena jika dia tidak menanam, akan ada banyak perut yang tidak terisi seperti biasanya.

Berbicara tentang kebaikan, saya teringat Guru saya di Sekolah. Setiap jam nya mengajar, bahkan di luar jam pelajaran beliau selalu mengingatkan kami akan pentingnya menanam kebaikan.

"Perlu kalian ketahui, penguasa saja berani jadi tikus tanpa menghiraukan ocehan orang. Apalagi kita melakukan kebaikan yang jelas-jelas sudah diperintahkan oleh Allah, maka buat apa malu?" ucapnya tempo hari ketika mengajar.

Jika kita analisis ucapannya dengan logis ada benarnya juga. Mereka mengambil hak kita secara berani! Maka kita juga harus berani melakukan dobrakan untuk menanam kebaikan.

Dari kedua analogi tersebut, antara Petani dan Tikus berdasi harus kita jadikan alasan untuk menanam saham kebaikan. Memang, melakukan kebaikan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, tetapi dengan niat yang tulus plus berani melakukan, Tuhan pasti akan memberikan jalan kelancaran.

Kebaikan yang kita lakukan sekarang, tidak akan terasa sekarang. Mengapa? Karena kita baru saja menanam, ada pun menuai-nya nanti akan ada waktunya. 

Ibarat kita menanam biji padi hari ini, apakah besok kita akan memanen-nya? Tentu tidak. Makannya ketika kita berpikir bahwa kebaikkan yang sudah kita lakukan itu terasa sia-sia, maka tepislah pemikiran itu segera dan gantilah dengan pikiran yang positif, bahwa tanaman yang kita tanam belum saatnya di panen.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement