"WOI!!! KOK TIBA-TIBA PAK DOSEN MASUUUK!!!" Gemuruh di WA grup kelas, ketika secara tiba-tiba besok pembelajarannya secara offline.
Yeah, awalnya sih Pak Dosen nggak bisa masuk pada pertemuan kali ini, karena lagi ada acara, eh tiba-tiba bisa. Kaget dong teman-teman yang lain, mana lagi pada Pulang lagi, bisa dipastikan bakalan pada izin.
Hari Ke seratus enam puluh dua ngampus, mata kuliah ada dua yaitu: Kewirausahaan Sosial dan Strategi Pembelajaran PNF. Seperti biasa, gue berangkat pagi, mepet banget lagi. Elo tahu, peristiwa kocaknya adalah gue nggak lama menunggu Bis, yeah sama persis dengan hari Senin sebelumnya, Bis Arimbi melintas dengan gagahnya. Beruntunya gue nggak telat banget.
Pas gue masuk kelas, buset cowoknya gue doang cuy. Banyak yang izin lagi, jadi lingkungannya terasa berbeda. Pembelajaran hanya presentasi dua kelompok melaporkan hasil observasi ke lapangan. Dan dilanjut dengan pemaparan dari Dosen terkait penyelenggaraan Bazar.
Selesai MK, gue langsung shalat Dhuha ke Masjid Kampus, karena waktunya sudah menunjukkan jam sebelas lewat. Tadinya sih setelah selesai shalat, gue mau kembali ke kelas, berhubung melihat jam sudah menunjukkan setengah dua belas, tanggung banget cuy, ya udah iseng-iseng gue gunakan membaca buku sambil charger Hp. Kocak emang tuh Hp, sudah gue charger selama hampir dua jam, hasilnya tiga puluh delapan persen, lumayan nyesek euy.
Ketika gue mau makan siang di kelas, Adik kelas gue si Jamal bertanya gue lagi di mana, dan mengajak untuk datang ke kosan barunya. Tanpa berpikir dua kali gue iyakan dah, toh siapa tahu dekat. Buset dah, ternyata di Ciceri cuy, dekat stadion Maulana Yusuf itu. Beruntungnya Jamal mau jemput gue, kalau nggak pasti jalan kaki capek banget.
Gue datanglah ke kosan Jamal, yang ternyata itu Rumah yang harus diisi olehnya dari kerabatnya. Lumayan luas, ada tiga kamar dan lain sebagainya. Gue ditawari untuk menumpang selama ngampus, gue hanya menjawab oke aja kalo diiberi izin oleh Ibu.
Antara ikut MK atau bertemu teman untuk berbincang santai perihal jurusan, memenuhi kepala gue. Pilih yang mana yah? Kalo gue ikut MK Strategi Pembelajaran PNF palingan hanya mendengarkan presentasi doang, lalu sedikit dipaparkan oleh Dosen, gitu doang. Mana lagi turun hujan, pastinya ngantuk cuy, jadi pembelajarannya nggak bakalan kondusif.
Sebaliknya, kalo gue ikut bincang-bincang santai ada tiga hal yang gue pertimbangkan. Pertama, mengembalikan buku. Kedua, dapat ilmu baru seputar jurusan Manajemen dan yang ketiga gue udah menepati janji. Setelah lama berpikir, gue mengambil keputusan konyol, yaitu memilih opsi kedua. Bodo amatlah, jika sewaktu-waktu gue menyesal dengan keputusan konyol ini, yang penting dapat ilmu dan pengalaman baru cuy.
Gue pun pergi ke Kampus Utama Untirta yang ada di Sindangsari, naik Mobil Angkutan Umum Angkot. Gue ketemu Te Ayu dan Te Lala berbincang santai perihal jurusan managemen. Untuk lebih lanjut perihal perbincangan, gue sudah menulisnya di tulisan yang lain. Yeah, begitulah.
0 Komentar